Ngeri! Pria Ini Diperkosa Istri Selama 10 Tahun, Dicakar hingga Ditonjok

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 18 Mei 2020 | 11:37 WIB
Ngeri! Pria Ini Diperkosa Istri Selama 10 Tahun, Dicakar hingga Ditonjok
Ilustrasi korban kekerasan seksual, kdrt. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ira tidak bekerja. Saya yang bekerja, masak, dan bersih-bersih. Kami menyewa apartemen besar dengan dua kamar mandi. Saya dilarang memakai kamar mandi utama dan harus memakai kamar mandi tamu. Setiap pagi saya harus menunggu sampai ia bangun tidur pukul sembilan atau sepuluh pagi, kalau tidak saya akan mengganggunya.

Ia memutuskan kalau kami harus tidur di kamar yang berbeda, di mana kamar saya tidak ada kuncinya, jadi saya tidak bisa sendiri.

Kalau saya berbuat 'salah', ia akan berteriak dan memukul saya. Ini terjadi sekali sehari atau setiap dua hari sekali. Apapun yang terjadi, dia selalu menyalahkan saya. Ia terus berkata pria macam apa yang ia butuhkan dan apa yang seharusnya pria itu lakukan. Saya tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya melakukan apapun yang dimintanya untuk menghindari kemarahannya--dan ini yang terjadi berikutnya.

Saya ingat turun tangga dan duduk di mobil, menangis. Ia berjalan dan melihat saya. Ketika saya pulang ke rumah, ia mengatakan ia sangat menyesal, tapi ia tidak bisa berhenti. Jadi semuanya akan terulang di hari berikutnya. Apapun yang saya lakukan, dan apapun yang saya rasakan, tidak ada yang berubah.

Baca Juga: WHO: Jika Lockdown sampai 6 Bulan, Akan Memicu 31 Juta Kasus KDRT

Saya juga tidak sempurna. Untuk menghindari semua ini, saya biasa bekerja selama 10, 12, 14 jam sehari, pada akhir pekan atau liburan. Pilihannya mudah bagi saya--beberapa orang memilih minum, saya memilih bekerja.

Kenapa korban kekerasan tidak meninggalkan pelaku?

•Orang yang tumbuh di keluarga yang mengalami kekerasan mengulangi perilaku orang tuanya di keluarga mereka sendiri.

•Korban takut isolasi dan stereotipe: "Apa yang akan tetangga katakan?" "Seorang anak harus tumbuh bersama kedua orang tuanya."

•Tahapan pertama, kekerasan psikologi, sulit dikenali. Oleh karenanya, korban secara perlahan terbiasa dan kehilangan kemampuan untuk menganalisasi situasi dan bertindak.

Baca Juga: Selama Lockdown, Kasus KDRT di Rusia Naik Dua Kali Lipat

•Korban kekerasan tidak punya tujuan lain, keuangannya bergantung pada pelaku, atau berada di posisi yang rentan (seperti hamil atau anaknya masih kecil.)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI