Suara.com - Tenaga medis Belgia menunjukkan protes mereka terhadap Pemerintah atas putusan terbaru yang mereka buat saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Wujud kemarahan tersebut diungkapkan saat kunjungan Perdana Menteri ke beberapa rumah sakit.
Menyadur Sky News, pada dokter dan perawat menunjukkan kemarahan mereka pada pemerintah Belgia dengan memalingkan muka saat kunjungan perdana menteri ke rumah sakit.
Perdana Menteri Sophie Wilmes melakukan kunjungan tidak resmi ke dua rumah sakit di ibukota Belgia, Brussels dan dan mendapat sambutan yang dingin dari para tenaga medis pada Sabtu (16/05).
Dalam sebuah unggahan video akun Twitter @Ozkok_A, terlihat iring-iringan mobil Perdana Menteri tiba di Rumah Sakit Saint-Pierre dan disambut oleh staf rumah sakit yang berbaris di jalan masuk ke rumah sakit. Namun saat jajaran pemerintah tiba, tenaga medis justru membuang muka dan memunggungi iring-iringan mobil.
Baca Juga: Kentang Membludak, Warga Belgia Diminta Banyak Makan Kentang Goreng
Menurut media setempat, aksi ini dilakukan para tenaga medis sebagai tanggapan terhadap penandatanganan undang-undang keputusan kerajaan yang memungkinkan staf yang tidak memenuhi syarat untuk melakukan tugas keperawatan di tengah pandemi Covid-19.
Awal bulan ini, Persatuan Perawat Umum di Belgia mengatakan dekrit tersebut merupakan "tamparan nyata" bagi profesi kesehatan di Belgia. Aturan tersebut dapat berbahaya selama krisis terjadi.
Mereka beranggapan keputusan itu datang pada saat sektor kesehatan Belgia sedang "runtuh" dan "merasa tidak didengar, diakui dan dihargai" oleh pemerintah.
Menurut laporan RTBF Belgia, Wilmes mengatakan bahwa dia ingin membawa "pesan penenang" kepada staf rumah sakit, dia tidak ingin melihat banyak perawat yang diberhentikan pasca pandemi virus corona.
Menurut data pemerintah Belgia, hingga kini kasus Covid-19 yang telah tercatat sebanyak 54.989 kasus pada populasi 11,5 juta. Sebanyak 9.005 orang di Belgia telah meninggal karena Covid-19 ini.
Baca Juga: Wakil PM Belgia Bingung Cara Pakai Masker Jadi Sorotan Warganet
Negara ini telah memberlakukan lockdown selama dua bulan terakhir untuk mengendalikan virus corona, namun sebagian sekolah, pasar, museum, dan kebun binatang dibuka mulai Senin (18/05).