Joko, yang juga suami seorang tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien Covid-19, mencontohkan kebijakan pembagian bantuan sosial (bansos) di sejumlah tempat yang akhirnya menarik kerumunan.
Meskipun tujuannya baik, ia mengatakan pembuat kebijakan tidak memiliki pemahaman baik mengenai cara mencegah penularan Covid-19.
"Hal-hal ini membuat [tenaga medis] jadi kesal," ujarnya.
Meski begitu, Joko mengatakan yakin petugas kesehatan tak akan mundur dari tugasnya.
Baca Juga: Lab Pemeriksa Covid-19 Kemenkes Batal Libur Lebaran Setelah Viral Mau Tutup
"Kalau teman-teman pasrah dan tidak melakukan apa-apa atau malah berbalik menjadi pasif, keadaannya malah akan lebih buruk," ujarnya.
Sebagai seorang pakar kesehatan masyarakat, Joko menambahkan ia akan tetap memberi rekomendasi kepada pemerintah.
"Ini ungkapan kekesalan, tapi kami nggak terus kemudian berhenti, nggak pengin melakukan apa-apa. Kami akan tetap kritis, tetap memberi rekomendasi."
'Frustrasi karena masyarakat tak peduli'
Psikolog sosial, Sunu Bagaskara, mengatakan tagar #Indonesiaterserah mencerminkan rasa frustrasi tenaga medis terhadap masyarakat yang tak kunjung peduli terhadap aturan pembatasan sosial.
Baca Juga: CEK FAKTA: Foto Bebas Naik Pesawat, 'Indonesia Terserah Lu Aja, Benarkah?
"Dua bulan masyarakat banyak yang nggak mau mendengar arahan PSBB, nggak mau berempati ke tenaga medis yang sudah nyata-nyata banyak yang jadi korban."