Suara.com - Studi terbaru yang dipimpin ahli biologi molekuler Alina Chan dan ahli biologi evolusi Shing Zhan, menemukan bahwa virus Corona tak berasal dari pasar hewan Wuhan, China.
Menyadur Daily Mail, China sempat mengatakan bahwa kemunculan pandemi Covid-19 pada Desember tahun lalu bersal dari 'pasar basah' yang menjual berbagai hewan liar termasuk kelelawar.
Namun, Chan dan Zhang dalam penelitiannya mengklaim tak menemukan data genetik dari virus Corona yang menunjukkan adanya penularan silang dari satu spesies ke spesies lain di pasar Wuhan.
"Kemungkinan prekursor yang direkayasa secara non-genetika dapat beradaptasi dengan manusia saat sedang dipelajari di laboratorium harus dipertimbangkan," tulis penelitian tersebut dikutip Daily Mail, Minggu (17/5/2020).
Baca Juga: Berhasil Lewati 2 Pandemi, Nenek 108 Tahun Sembuh dari Covid-19, Hebat!
Chan dan Zhang justru mengaku terkejut lantaran menemukan indikasi bahwa SARS-CoV-2 sudah memiliki karakteristik untuk menginfeksi manusia sejak awal.
Hal itu disebut berbanding terbalik dengan karakteristik SARS dan Mers yang baru berevolusi dengan cepat saat sudah tersebar ke berbagai belahan dunia.
Dalam makalahnya, Chan dan Zhang juga mencurigai bahwa virus Corona di pasar Wuhan tak berasal dari hewan, melainkan dari manusia yang sebelumnya telah terinfeksi.
Hal itu mereka pertegas dengan penemuan empat sampel genetik di mana virus dari pasar makanan laut yang mereka teliti, memiliki kesamaan 99,9 persen dengan virus Corona di pasar Wuhan.
"Ini menunjukkan itu berasal dari pengunjung atau vendor yang terinfeksi, menunjukkan Sars-CoV-2 telah diimpor ke pasar oleh manusia," tulis penelitian tersebut.
Baca Juga: Berkebun dan Memelihara Tanaman Baik untuk Kesehatan Tubuh
Mereka juga mengutip sebuah makalah yang ditulis para ilmuwan China, yang terbit bulan ini dalam jurnal Zoological Research. Makalah itu turut menyimpulkan virus ini dibawa ke pasar, bukan sebaliknya.