Suara.com - Seorang ibu tengah dalam proses persalinan saat tiga pria bersenjata menyerang rumah sakit bersalin di Kabul, Afghanistan, Selasa (12/5) lalu.
Selama pelaku menembaki isi rumah sakit, tak kurang dari sepuluh ibu berlindung di kamar yang memilliki pintu berlapis baja, ruangan yang umum di Afghanistan untuk melindungi penghuninya dari serangan tembakan dan roket.
Menyadur dari Channel News Asia, salah satu dari para ibu tersebut ternyata telah memasuki waktu bersalin.
Menurut penuturan seorang bidan yang saat itu berada di lokasi, ibu tersebut akhirnya melakukan proses persalinan dengan bantuan bidan tanpa menggunakan alat kesehatan apapun.
Baca Juga: Legislator Minta Relaksasi Transportasi Umum Dihentikan
"Kami membantunya dengan tangan kosong, kami tidak punya apa-apa di ruangan kecuali kertas toilet dan syal kami," ujar bidan yang tak ingin disebutkan namanya itu kepada AFP.
Selama proses persalinan, si ibu berusaha sebisa mungkin untuk tidak mengeluarkan suara, meski ia merasakan rasa sakit yang bukan main.
Beruntung, sang bayi berjenis kelamin perempuan tersebut bisa dilahirkan dengan selamat.
"Ketika bayi itu lahir, kami memotong tali pusar menggunakan tangan kosong," kenangnya.
Bidan tersebut bahkan harus menutup mulut bayi supaya suara tangisnya tak terdengar. Kemudian, menyelimutinya dengan kain kerudung.
Baca Juga: Batalyon Brimob Polda DIY Bagikan Menu Buka Puasa, Warga Menangis Haru
Sementara di luar kamar, penyerang masih terus melancarkan tembakan dan geranat di dalam gedung rumah sakit. Mereka menyisir setiap kamar dan melakukan penyerangan.