Baru Bekerja Beberapa Minggu, Menteri Kesehatan Brazil Mengundurkan Diri

Sabtu, 16 Mei 2020 | 09:40 WIB
Baru Bekerja Beberapa Minggu,  Menteri Kesehatan Brazil Mengundurkan Diri
Nelson Teich. (Evaristo Sa/AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum genap satu bulan menjabat, Menteri Kesehatan Brazil Nelson Teich mengumumkan pengunduruan diri secara tiba-tiba pada Jumat (16/5).

Menyadur dari The Guardian, Teich tidak memberikan alasan dibalik keputusannya untuk hengkang dari kementerian kesehatan.

"Hidup ini terbuat dari pilihan dan hari ini saya memilih untu pergi," ujar Teich dalam pernyataan yang singkat yang disisarkan di televisi, Jumat (15/5) sore.

"Tidak mudah berada di garda depan kementerian saat kondisi sulit seperti saat ini," imbuhnya.

Baca Juga: 11 Jenis Pekerjaan Ini Kebal dari Aturan Anies soal Larangan Bepergian

Pada masa-masa awal menjabat, Teich cenderung mengikuti kebijakan Presiden Brazil Jair Bolsonaro terkait lockdown dengan alasan, memperkuat ekonomi Brazil sama pentingnya dengan mengendalikan angka kematian pandemi yang semakin melonjak.

Namun belakangan, Teich menujukkan sikap tidak setuju dengan langkah yang diambil Bolsonaro soal pembukaan kembali ekonomi dan penggunaan obat malaria chloroquine guna sebagai penangkal Covid-19.

Atas sikapnya ini, Teich mendapatkan kritikan dari sang presiden. Bolsonaro menyebut Teich terlalu takut dalam mengambil langkah, mengutip dari Al Jazeera.

Teich merupakan menteri kesehatan kedua yang mundur di tengah pandemi virus corona. Menteri kesehatan sebelumnya, Luiz Mandetta, dipaksa mundur pada 16 April lalu karena menolak perbedaan pendapat soal isolasi sosial dan penggunaan obat malaria.

Selepas pengunduran diri Teich, mantan menteri kesehatan Luiz Mandetta mengunggah postingan twitter, "mari kita berdoa."

Baca Juga: Pencairan Dana Kompensasi BUMN Solusi Pertumbuhan Perekonomian Nasional

Teich mundur sehari setelah Brazil mengumumkan jumlah kematian akibat infeksi Covid-19 di Brazil menyentuh angka 14.000 kasus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI