Suara.com - Pelatihan online yang ditawarkan dalam program Kartu Prakerja kembali memancing tanggapan publik. Setelah program memancing, kali ini terungkap adanya pelatihan instal windows 10.
Pelatihan itu ditawarkan oleh platform Pijar Mahir yang merupakan salah satu mitra Kartu Prakerja.
Hasil penelusuran Suara.com lewat pijarmahir.id, untuk mendapatkan pelatihan Instal Windows 10 peserta perlu merogoh kocek Rp 260.000.
Sementara kursus instal windows 10 akan dilakukan dengan aplikasi MyEduSolve dalam bentuk pembelajaran online. Setelah mengikuti kursus, peserta nantinya akan mendapat sertifikat.
Baca Juga: Kisah Firooza Omar, Perempuan Berhijab Menyusui Bayi-bayi Korban Perang
Sayangnya, kemunculan pelatihan tersebut malah mendapat tanggapan sinis dari warganet setelah akun dibagikan oleh pemilik akun Twitter @Mardigu_WP, belum lama ini.
Kala itu, akun tersebut menuliskan narasi: "Bantu endorse program prakerja ah, ini materinya sangat penting. Harus kuasai ilmu ini, supaya bisa bersang dengan TKA dari China #peace. Di kira bossman bisa instal windows? Kagak bisa! makanya ini pelatihan penting ," seperti dikutip Suara.com, Jumat (15/5/2020).
Cuitan tersebut lantas ditimpali beragam komentar dari warganet yang merasa heran dengan adanya pelatihan instal windows 10.
Tak sedikit dari mereka yang menyoroti biaya pelatihan tersebut karena dinilai mahal.
"Di tukang service aja instal ulang windows ga nyampe 100ribu," kata @fahmi_7***.
Baca Juga: Jumlah Pasien Positif Corona di Bali Diduga Lebih Banyak dari Data Resmi
"Belajar klik klik doang 260rb," tulis @oliem***
Adapun warganet lainnya turut memberikan sindiran.
"Wkwkwwkwkwkw...cara masak air ada gal ya? Butuh juga tuh, kan lumayan dapat sertifikatnya," kata @Fazri***.
"Dikira rakyat Indonesia bodoh semua ya, masa instal windows aja di tarifin. kebangetan banget ya Allah," tulis @science***.
Kritik mengenai kursus tersebut juga dilayangkan oleh Anggota Ombudsman RI Alvin Lie.
Alvin Lie mempertanyakan tujuan adanya pelatihan instal windows 10 tersebut.
"Apakah ini logis? Apa manfaatnya bagi peserta Kartu Prakerja?" tulis Alvin Lie melalui cuitan di akun Twitter pribadinya.
Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk para pencari kerja atau pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) serta pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Pemerintah telah menganggarkan dana senilai Rp 20 triliun untuk biaya pelatihan dan insentif bagi sebanyak 5,6 juta penerima Kartu Prakerja.
Peserta yang lolos program tersebut akan mendapat insentif senilai total Rp 3,55 juta yang terdiri dari biaya pelatihan sebesar Rp 1 juta dan insentif pascapelatihan senilai Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan. Kemudian, ada pula insentif setelah mengisi survei sebanyak tiga kali masing-masing sejumlah Rp 50.000.