300.000 Korban Meninggal Akibat Covid-19 , AS dan Inggris Tertinggi

Suwarjono Suara.Com
Jum'at, 15 Mei 2020 | 19:01 WIB
300.000 Korban Meninggal Akibat Covid-19 , AS dan Inggris Tertinggi
jenazah korban meninggal karena virus corona (BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat (AS) dan Inggris, disusul Italia, Spanyol dan Prancis, mencatat jumlah korban meninggal akibat penyakit Covid-19 yang tertinggi di dunia, pada Jumat (15/05).

Adapun jumlah total yang dikonfirmasi meninggal di dunia melebihi 300.000 jiwa, sementara yang dinyatakan sembuh tercatat 1,5 juta pasien, demikian himpunan data Universitas Johns Hopkins pada Jumat (15/05).

Dalam catatannya, Universitas Johns Hopkins - yang mulai mengumpulkan data tidak lama setelah wabah terjadi di China akhir tahun lalu - mengatakan, di seluruh dunia ada lebih dari 4,4 juta kasus yang dikonfirmasi.

Sementara itu, hasil survei terbaru di Inggris mengungkapkan, satu dari 400 orang di negara itu telah terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Kematian Akibat COVID-19 di Inggris Kian Bertambah Hingga Geser Italia

Hasil survei ini mengindikasikan ada sekitar 148.000 orang di Inggris saat ini dapat terinfeksi virus corona - 0,27% dari populasi.

Virus corona: Mungkinkah China mengetes 11 juta warga Wuhan dalam 10 hari saja? Virus corona: 'Kemungkinan Covid-19 tidak akan pernah hilang', kata WHO Virus corona: Perusahaan India dan Pakistan akan produksi Remdesivir untuk 'perangi virus corona', namun 'itu bukan peluru ajaib'

Temuan secara global menurut Universitas John Hopkins, ada lima negara dengan jumlah kematian tertinggi saat ini, hingga Jumat (15/05) dini hari WIB:

Amerika Serikat (AS) - lebih dari 85.000 jiwa (menurut Johns Hopkins) Inggris - 33.614 jiwa (menurut Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial) Italia - 31.368 jiwa (Badan Perlindungan Sipil) Prancis - 27.425 jiwa (otoritas kesehatan) Spanyol - lebih dari 27.300 jiwa (menurut Johns Hopkins)

Namun demikian, para ilmuwan menunjukkan bahwa perbandingan secara global sulit dilakukan, karena setiap negara memiliki perhitungan kematian yang berbeda.

Mereka mengatakan gambaran yang lebih lengkap secara global hanya dapat terungkap dalam jangka waktu yang lebih lama.

Satu dari 400 orang Inggris terinfeksi Covid-19, ungkap survei

Sementara itu, hasil survei terbaru di Inggris mengungkapkan, satu dari 400 orang di negara itu telah terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Kematian akibat Corona Covid-19 di Amerika Lampaui Korban Perang Vietnam

Survei dilakukan terhadap 11.000 orang di rumah tangga. Mereka diminta untuk melakukan tes swab selama dua minggu hingga 10 Mei lalu.

Hasil survei ini mengindikasikan ada sekitar 148.000 orang di Inggris saat ini dapat terinfeksi virus corona - 0,27% dari populasi.

Temuan ini dapat membantu otoritas terkait untuk menghitung tingkat penularan dari virus dan apakah melacak kontak orang yang terinfeksi layak untuk dilakukan.

Survei ini akan diperluas dari waktu ke waktu untuk menguji 25.000 orang di rumah di empat wilayah di Inggris.

Sebanyak 5.000 rumah tangga yang sudah diuji dalam survei ini tidak termasuk pasien rumah sakit atau orang yang tinggal di rumah perawatan, di mana tingkat Covid-19 cenderung jauh lebih tinggi, ungkap Kantor Statistik Inggris.

Hanya 33 dari 11.000 orang - di dalam 30 rumah tangga - yang dinyatakan positif dalam survei ini.

Pekerja kesehatan atau perawat di dalam rumah tangga tersebut kemungkinan lebih besar terinfeksi daripada pekerja di sektor lain.

GEJALA dan PENANGANAN: Covid-19: Demam dan batuk kering terus menerus

MENCEGAH TERTULAR: Tips terlindung dari Covid-19 dan mencegah penyebaran sesuai petunjuk WHO

VAKSIN: Kapan vaksin virus corona bisa tersedia untuk masyarakat Indonesia? Lima hal yang perlu diketahui tentang vaksin Covid-19

IKUTI LAPORAN KHUSUS TERKAIT VIRUS CORONAPeta dan infografis terkait pasien terinfeksi, meninggal dan sembuh di Indonesia dan dunia

REKOMENDASI

TERKINI