Warni kemudian membayar uang Rp3 juta untuk biaya manasik. Ia pun mengikuti manasik berkali-kali, sampai akhirnya datang informasi sinyalemen keberangkatan haji tahun ini akan ditunda karena virus corona.
"Susah berkata-kata. Paling saya tiap kali sholat bermohon, Ya Allah andaikan tahun ini dipanggil, mudahkan. Tapi kalau ini.. susah diungkapkan. Tapi kalau tahun depan, apa masih ada umur? Tapi serahkan lagi sama Allah," katanya.
Jika tahun ini Warni gagal ke tanah suci, ia memilih untuk tetap melunasi biaya haji dan menunda keberangakatan sampai tahun depan.
Kondisi yang sama dirasakan juga Tintin Kartini, 52 tahun. Ia bahkan sudah berpamitan kepada orangtua termasuk keluarga untuk pergi haji tahun ini.
Baca Juga: DPR Minta Kemenag Hitung Ulang Pembiayaan Haji Akibat Covid-19
"Sudah minta doa ke orang tua, ke suami, ke anak-anak kasih tahu. Sambil menyiapkan baik dari segi mental, keilmuan, fisik, karena memang sudah berharap berangkat," katanya.
Titin tak akan menarik dana hajinya, sambil menunggu kepastian pelaksanaan haji di tengah pandemi virus corona.
Sementara itu, Toha, 54 tahun, dan istrinya dijadwalkan pergi haji pada tahun ini setelah mendaftar sejak tujuh tahun lalu.
Saat mendaftar, Toha mendapatkan informasi bahwa semakin lama mendaftar haji, maka akan semakin panjang daftar antreannya.
"Sekarang itu antrenya banyak. Ada yang 8 tahun, ada yang 10 tahun, bahkan ada yang berpuluh-puluh tahun. Termotivasi saya dari situ, yang penting daftar aja dulu," katanya kepada BBC News Indonesia, Rabu (04/01).
Baca Juga: Disetujui Jokowi, Asrama Haji Bekasi dan Pondok Gede Jadi Tempat Karantina
Toha bersama istrinya juga sudah melunasi biaya haji tahun ini, sekaligus telah mengikuti manasik.