Suku Kamoro di Papua Saling Serang karena Rebutan Jabatan

Jum'at, 15 Mei 2020 | 17:02 WIB
Suku Kamoro di Papua Saling Serang karena Rebutan Jabatan
Sekelompok warga Suku Kamoro di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua saling serang di kawasan Timika Indah, Timika. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok warga Suku Kamoro di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua saling serang di kawasan Timika Indah, Timika. Mereka berkonflik karena perebutan jabatan ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko).

Kejadian itu bermula dari adanya keputusan Badan Musyawarah Adat (Bamus) Suku Kamoro untuk segera melakukan pergantian kepengurusan Lemasko pimpinan Georgorius Okoare alias Gery Okoare.

Tidak terima dengan keputusan itu, massa pendukung Gery Okoare kemudian menyerang massa yang sedang menggelar rapat di rumah Philipus Munaweyau, Ketua Bamus Suku Kamoro di kawasan Timika Indah.

Meski sudah coba dihentikan oleh Gery Okoare, massa pendukungnya tetap merangsek menuju kediaman Philipus Munaweyau.

Baca Juga: Siap Tarung Lagi, Mayweather Beri 2 Syarat, Salah Satunya Minta Bayaran...

Dua kelompok massa akhirnya terlibat saling lempar batu. Dalam jumlah yang lebih besar, massa pendukung Gery Okoare berhasil masuk ke rumah Philipus dan mengobrak-abrik seisi rumah, termasuk kendaraan roda dua dan roda empat yang sedang parkir.

Sedangkan warga yang tadinya mengikuti rapat di lokasi itu lari kocar-kacir menyelamatkan diri.

Gery Okoare mengakui kemarahan massa dipicu oleh keputusan Bamus Suku Kamoro untuk melakukan pergantian pengurus Lemasko sementara berjalan saat ini.

"Warga saya dan masyarakat keberatan dengan rencana itu, lalu emosi dan marah, sehingga menyerang massa yang hendak melakukan pergantian kepengurusan Lemasko. Keputusan Bamus itu sepihak saja. Saya bersama Marianus Maknaipeku (Wakil Ketua Lemasko) justru datang untuk mempertanyakan keputusan Bamus, tapi warga terlanjur emosi dan akhirnya menyerang," kata Gery.

Gery mengatakan secara hukum dirinya masih sah sebagai Ketua Lemasko. Ia dipilih secara mufakat memimpin Lemasko pada 2019 lalu, setelah Ketua Lemasko sebelumnya yaitu Robertus Waraopea meninggal dunia.

Baca Juga: Ramadan Keluarga Pak Modjo (Part 8): Curahan Hati Vita

"Sesuai aturan, saya secara otomatis menjadi Ketua Lemasko. Hal itu sesuai dengan AD-ART Lemasko. Kalau ingin mengganti kepengurusan Lemasko sekarang ini mengapa tidak duduk bersama terlebih dahulu," ujar Gery mempertanyakannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI