Suara.com - Penyerangan rumah sakit ibu dan anak alias RSIA di Afghanistan, membuat Zainab harus kehilangan bayi yang telah ia nantikan kehadirannya selama tujuh tahun.
Zainab yang telah menunggu bertahun-tahun untuk punya momongan, akhirnya dapat melahirkan bayi laki-laki di rumah sakit bersalin Dasthi Barchi, Selasa (12/5) pagi.
Namun takdir berkata lain, setelah empat jam bersama, bayi Zainab meninggal dalam serangan yang dilancarkan di rumah sakit bersalin tersebut.
Menyadur Reuters, sekitar pukul 10.00 pagi, satu jam sebelum Zainab dan sang bayi diperbolehkan pulang ke rumahnya di Bamiyan, tiga pria bersenjata menyamar menjadi polisi dan melakukan penyerangan di gedung rumah sakit.
Baca Juga: Pakai Masker Tutupi Dada dan Area Intim, Model Jerman Diprotes Keras
Para penyerang melepaskan sejumlah tembakan dan granat di dalam gedung. Bangsal tempat bayi Zainab tidur pun tak luput dari tembakan.
Mendengar suara tembakan, Zainab yang saat itu baru kembali dari kamar mandi langsung pingsan melihat insiden penyerangan. Begitu pula dengan ibu mertua, Muhammadi.
"Ketika saya membuka mata, saya melihat tubuh cucu saya telah jatuh ke lantai, berlumuran darah," kenang Muhammadi.
Muhammadi juga mengatakan, bayi Zainab yang telah tiada itu dinamai Omid, yang berarti harapan dalam bahasa Dari.
"Kami memberi nama Omid. Harapan untuk masa depan yang lebih baik, harapan untuk Afghanistan yang lebih baik dan harapan untuk seorang ibu yang telah berjuang untuk memiliki anak selama bertahun-tahun," jelasnya.
Baca Juga: Stress Anak Positif Corona, Kakek Tukiran Gantung Diri di Pesantren
Berdasarkan laporan Al Jazeera, Rabu (13/5), serangan yang terjadi di rumah sakit dengan fasilitas 100 tempat tidur ini telah menewaskan 24 orang, termasuk di dalamnya para ibu, perawat, dan bayi yang baru lahir.