Sebagai contoh, ia merujuk kartu pra prakerja yang beberapa program pelatihannya tidak efektif, seperti pelatihan memancing dan pelatihan menjadi youtuber pemula.
“Lebih baik dana Rp5,6 triliun dari program itu disalurkan untuk ke program bansos melihat banyak warga terdampak yang belum menerima bantuan,” ujarnya.
Terakhir, Hempri mengajak masyarakat untuk mengawasi bersama pelaksanaan distribusi bansos. Hal itu untuk menghidari adanya politisasi bansos dan kasus salah sasaran seperti yang dijelaskan sebelumnya.
“Beberapa contoh positif, ada warga yang dengan sadar mengembalikan dana BLT karena merasa tidak tepat untuk menerimanya. Kesadaran semacam itu patut diapresiasi dan diteladani kita dalam kondisi seperti ini,” pungkasnya.
Baca Juga: Imbas Pandemi Covid-19, Harga Rumah di Amerika Serikat Diperkirakan Turun