"Pada beberapa malam, kami menangis kesakitan, tetapi kami tidak punya pilihan lain," imbuhnya.
Terkadang, beber Gaud, mereka mendapatkan bantuan dari pekerja sosial, polisi, hingga supir truk yang kebetulan berselisih jalan. Para pria ini mendapatkan makanan, tumpangan, hingga tempat berkeluh kesah.
"Perjalanan tersulit adalah ketika di Chhattisgarh, di sana kami tidak mendapatkan bantuan kecuali makanan. Kami harus melintasi seluruh negara bagian dengan berjalan kaki. Tidak ada kendaraan yang memberi kami tumpangan di negara bagian ini," kenangnya.
Setelah melakukan perjalanan sekitar 11 hari, ketujuh pekerja migran ini akhirnya tiba di Chaibasa pukul 21.00 malam waktu setempat.
Baca Juga: Polisi Tangkap Penjual Surat Keterangan Bebas Covid-19 Palsu di Bali
Mereka langsung dibawa oleh pemerintah setempat untuk menjalani isolasi di pusat karantina.
Meski pemerintah India telah menyiapkan kereta dan bus sebagai moda transportasi para pekerja migran untuk kembali ke kampung halaman, banyak pekerja yang memilih untuk pulang dengan berjalan kaki atau bersepeda.
Alasannya beragam, mulai dari tak sanggup membayar ongkos tiket hingga tidak mendapatkan informasi tentang layanan transportasi.