Tak Punya Uang, 7 Pekerja Migran di India Jalan Kaki 1.800 Km untuk Pulang

Jum'at, 15 Mei 2020 | 13:37 WIB
Tak Punya Uang, 7 Pekerja Migran di India Jalan Kaki 1.800 Km untuk Pulang
Para pekerja migran di New Delhi India berjalan kaki pulang ke kampung sebagai imbas kebijakan lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tujuh pekerja migran terdampak pembatasan wilayah skala nasional di India, nekat pulang kampung dengan berjalan kaki sejauh 1.800 kilometer karena tak memiliki uang.

Sataria Hembrom dan enam pereja migran lain berangkat dari Mumbai menuju kampung halaman mereka yang terletak di distrik Chabibasa, Jharkhand.

Menyadur dari Hindustan Times, Jumat (15/5/2020), ketujuh pria ini memulai perjalanan pada 2 Mei pukul 03.00 pagi, dengan kondisi tak punya uang dan kelaparan.

Sebelum pandemi menghantam, para pria ini bekerja di sebuah kontruksi di Navi Mumbai. Begitu pemerintah India memberlakukan lockdown, mereka pun kehilangan pekerjaan.

Baca Juga: Polisi Tangkap Penjual Surat Keterangan Bebas Covid-19 Palsu di Bali

Mereka sempat bertahan di Mumbai dengan keadaan tak memiliki sumber penghasilan. Ketika uang habis, mereka pun dihadapkan dengan pilihan menghadapi kepungan virus dan kelaparan di kota, atau pulang dengan berjalan kaki.

"Kami bertahan dengan uang yang kami tabung. Perlahan-lahan, virus mulai menyebar dan toko sembako subsidi ditutup. Lalu kami 2 pilihan, menghadapi penyakit dengan perut kosong atau pulang dengan berjalan kaki," ujar Hembrom.

Untuk mencapai kampung halaman, para pria ini harus menghadapi perjalanan yang berat, mereka berjalan setidaknya 40 km hingga 45 km setiap harinya.

Ratusan buruh pabrik tekstil di India melakukan aksi protes untuk dipulangkan.[BBC News]
Ratusan buruh pabrik tekstil di India melakukan aksi protes untuk dipulangkan.[BBC News]

Mereka tidur di pom bensin, bawah naungan pohon, hingga di pinggir jalan raya, sambil menghadapi bayang-bayang terjangan kendaraan berat dan kelaparan.

Salah seorang pekerja, Gaud mengatakan mereka memulai perjalanan setiap jam 04.00 pagi hingga siang hari.

Baca Juga: Masih Nekat Buka saat PSBB, Satpol PP Bubarkan Paksa PKL di Tanah Abang

"Setelah beristirahat di bawah pohon atau pom bensin, kami berjalan lagi dari jam 3 sore hingga jam 9 malam," kata Gaud.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI