Suara.com - Aktivis kemanusaan Natalius Pigai ikut geram melihat kepadatan calon penumpang yang memenuhi Bandara Soekarno Hatta pada Kamis (14/5/2020) kemarin. Ia pun mencari di mana keberadaan Presiden Joko Widodo dan Menteri Luhut Pandjaitan terkait hal ini.
Melalui sosial medianya, Natalius Pigai juga mengungkapkan bahwa orang Indonesia adalah tipe manusia yang mudah bertindak menurut arahan presidennya.
"Tidak habis pikir ketika melihat photo manusia berjubel di Bandara Soetta. Saya hanya ingin bertanya. Di mana Joko Widodo dan Luhut Pandjaitan? Orang Indonesia itu gampang, jika Presiden kerja rakyat ikut, jika Presiden diam rakyat bertindak.Ini tanda Presiden teledor or diam?" tulis Natalius, Jumat (15/5/2020).
Unggahan mantan Komisaris Komnas HAM ini pun mendapat perhatian publik Twitter. Banyak diantara warganet yang turut menyayangkan adanya kepadatan calon penumpang di Bandara Soekarno Hatta pasca dibukanya moda transportasi di tengah pemberlakuan PSBB.
Baca Juga: 55 Liter Miras Oplosan Diamankan Polisi Saat Patroli di Bantul
Tak jarang pula warganet yang menganggap kepadatan di bandara itu mengkhianati perjuangan para tenaga medis.
Seorang warganet berkomentar, "Percuma saja ada PSBB bila seperti ini. Bisa ambyar kabeh usaha tim medis dan Dinas DKI selama ini".
"Melihat seperti ini, tenaga medis dan nakes lainnya jadi mau WFH saja. Apa tidak dpikir, mengkhianati pengorbanan medis dan nakes," tulis warganet lainnya.
Diketahui, sejak pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020, dan SE Menteri Perhubungan (Menhub) Nomor 31 Tahun 2020 pada Kamis (7/5/2020) lalu, Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) kembali beroperasi untuk kepentingan tertentu.
Namun satu pekan setelah diberlakukan aturan itu, sempat terjadi penumpukan penumpang di Terminal 2 pada Kamis (14/5/2020) kemarin, penumpukan terjadi di posko pemeriksaan syarat terbang sesuai SE 4/2020 itu.
Baca Juga: Gara-gara Beli Pasta Gigi, Heiko Herrlich Dilarang Dampingi Augsburg
Kejadian tersebut langsung dievaluasi pihak pengelola bandara pada Jumat (15/5/2020).