"Sungguh menyedihkan dengan apa yang menimpa dunia dan negara kita, dengan semua kematian ini," imbuh dia.
Senada dengan Trump, Menteri Luar Negeri As Mike Pompeo juga melayangkan tuduhan ke China, Kamis (14/5) lalu.
"Sementara AS dan sekutu serta mitra kami mengkoordinasikan respon kolektif yang transparan untuk menyelamatkan jiwa, PRC terus membungkam ilmuwan, jurnalis, dan warganya, serta terus menyebarkan informasi salah yang memperburuk dampak krisis kesehatan ini," ujar Pompeo.
Menjawab tudingan, Duta Besar China untuk Inggris Liu Xiaoming, menyatakan bantahan, "tidak ada yang ditutup-tutupi."
Baca Juga: Membuat Kue Bisa Jadi Terapi Mengatasi Kecemasan
"China adalah korban. China bukan pelakunya."
Ketegangan antara AS dan China semakin meningkat setelah munculnya perdebatan tentang asal-usul pandemi, yang muncul pertama kali pada akhir 2019 di Wuhan. Karenanya, Trump menyebutnya sebagai "wabah dari China."
Tidak harmonisnya hubungan antara AS dan China ini menimbulkan pertanyaan terkait nasib perdagangan parsial yang ditandatangani pada Januari lalu, yang menandai gencatan senjata dalam perang dagang kedua negara.
Awal pekan ini, Trump mengesampingkan opsi negosiasi ulang terkait kesepakatan tersebut ketika ditanya soal laporan yang menyatakan China ingin kembali berunding.
Baca Juga: Neraca Dagang April 2020 Babak Belur Dihajar Corona