Antisipasi Takbiran Keliling, Polda Metro Tambah Personel

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 14 Mei 2020 | 22:30 WIB
Antisipasi Takbiran Keliling, Polda Metro Tambah Personel
Umat muslim menaiki atap bus ketika mengikuti malam takbir di Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (24/6). Kegiatan malam takbiran tersebut untuk menyambut Idul Fitri 1438 H yang jatuh pada Minggu (25/6). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Metro Jaya akan menambah jumlah personel yang berjaga guna mengantisipasi takbiran keliling pada malam jelang Idul Fitri 1441 Hijriah.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, penambahan personel untuk mencegah tabkiran keliling yang akan menimbulkan kerawanan di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kami juga pastikan akan meningkatkan jumlah personel untuk mengawasi warga yang merayakan takbiran secara keliling," kata Sambodo di Mako Polda Metro Jaya, Kamis (14/5/2020).

Dijelaskannya bahwa keramaian yang ditimbulkan oleh aktvitas tabkiran keliling tentunya melanggar kebijakan PSBB yang dibuat untuk menghalau penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Viral! Tolak Tunjukan KTP, Pria Mengaku Dokter: Nggak Boleh Teriak-Teriak

"Karena itu, menjadi salah satu kerawanan tersendiri, kalau ada takbiran keliling, kami harapkan masih ada PSBB ini," kata Sambodo dilansir dari Antara.

Selain itu, kata Sambodo, penambahan personel untuk mengamankan titik-titik yang berpotensi menimbulkan kepadatan di dalam kota.

"Penambahan personel dipusatkan untuk di dalam kota, terutama di titik-titik yang memang kita khawatirkan terjadi kepadatan akibat adanya peningkatan volume menjelang hari raya, termasuk juga pada malam Idul Fitri," katanya.

Samobo memastikan Polda Metro Jaya tidak akan membatasi mobilitas masyarakat yang akan melakukan silaturahmi dalam wilayah Jabodetabek.

Meski tidak ada larangan atau pembatasan bepergian, kata Sambodo, masyarakat masih tetap harus mematuhi aturan PSBB Jakarta.

Baca Juga: Lerai Keributan Dua Kelompok Warga dan Ormas, Tokoh Agama Malah Diserang

Antara lain menggunakan masker dan sarung tangan, menjaga physical distancing, dan kendaraan yang tidak melebihi kapasitas.

Sambodo mengatakan bahwa silaturahmi saat merayakan Idul Fitri adalah sebuah tradisi yang mengakar di tengah masyarakat, meski hal tidak dianjurkan karena pendemi Covid-19 dan pihak kepolisian tidak akan mengeluarkan larangan terkait dengan hal itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI