Tak Mau Pasien Covid-19 Meninggal, Vietnam Cari Donor Paru untuk WN Inggris

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 14 Mei 2020 | 20:51 WIB
Tak Mau Pasien Covid-19 Meninggal, Vietnam Cari Donor Paru untuk WN Inggris
Ilustrasi warga Hanoi, di Vietnam - negara yang sukses melawan wabah Covid-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Vietnam mengerahkan segala kekuatan untuk menyelamatkan nyawa seorang pilot asal Inggris, karena tak ingin ada pasien Covid-19 meninggal dunia di negaranya.

Sejauh ini Vietnam menjadi negara paling sukses dalam menangkal Covid-19. Negara itu mencatat hanya 288 kasus dan belum satu pun pasien yang meninggal dunia karena virus corona itu.

Keberhasilan itu diraih Vietnam karena pemerintahnya menggelar tes Covid-19 yang agresif dan memberlakukan karantina ketat di hampir seluruh wilayahnya.

Kini seorang pilot berkewarganegaraan Inggris menjadi pasien Covid-19 yang kondisinya paling parah di Vietnam. Lelaki 43 tahun yang bekerja untuk Vietnam Airlines dan dikenal sebagai Pasien 91 itu terjangkit Covid-19 di sebuah bar di Ho Chi Minh City pada pertengahan Maret.

Baca Juga: Tidak Ada Kasus Covid-19 Baru, Taman Kanak-kanak di Vietnam Kembali Dibuka

Lebih dari 4000 orang yang berkaitan dengan klaster ini yang sudah dites dan 18 di antaranya terbukti positif terjangkit virus corona. Dari 18 orang itu, hanya sang pilot yang belum sembuh dan kondisi kesehatannya malah semakin parah.

Pada Selasa (12/5/2020) pekan ini Kementerian Kesehatan Vietnam menggelar rapat dengan para petinggi rumah sakit di negeri itu dan memutuskan bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawai pilot itu adalah dengan melakukan operasi transplantasi paru-paru.

Kabar tentang pilot Pasien 91 ini sangat menyita perhatian publik Vietnam. Warga pun berlomba-lomba untuk mendonasikan paru-paru mereka, termasuk seorang veteran tentara berusia 70 tahun. Tetapi para donor itu telah ditolak oleh pemerintah.

"Kami tersentuh akan niat baik mereka, tetapi aturan yang berlaku tak mengizinkan transplantasi paru-paru dari orang masih hidup," kata perwakilan pusat kordinasi nasional untuk transplantasi organ Vietnam seperti dilansir Reuters.

Kapasitas paru-paru Pasien 91 itu diketahui kini hanya tinggal 10 persen. Selama lebih dari 30 hari ia hidup berkat bantuan peratan medis di rumah sakit.

Baca Juga: Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2022, Vietnam Agendakan Latihan September

Kantor berita Vietnam, VNA, mengatakan pemerintah telah menghabiskan sekitar 5 miliar dong atau sekitar Rp 3,2 miliar untuk menyembuhkan pasien tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI