Hindari Konflik Manusia vs Buaya, BKSDA Agam Pasang Perangkap di Sungai

Chandra Iswinarno Suara.Com
Kamis, 14 Mei 2020 | 16:35 WIB
Hindari Konflik Manusia vs Buaya, BKSDA Agam Pasang Perangkap di Sungai
Terlihat tim BKSDA Agam saat memasang perangkap di kawasan Sungai di Bawan, Kamis (14/5/2020). [Dok. BKSDA Agam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Batang Alahan Anggang di kawasan Nagari Bawan, akhirnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pasang perangkap buaya.

Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Agam Ade Putra mengatakan pemasangan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik susulan antara manusia dengan buaya, mengingat pertengahan tahun merupakan musim buaya muara memelihara anaknya yang baru menetas.

"Saat musim kawin hingga anaknya besar, buaya bersifat agresif, ia akan menyerang apapun yang dirasa bisa mengancam keselamatan anaknya, seperti bulan lalu, ia menyerang salah seorang warga yang mencari ikan hingga tewas," ujarnya saat dikonfirmasi Covesia.com-jaringan Suara.com pada Kamis (14/5/2020).

Ia mengemukakan, perangkap yang dipasang di permukaan sungai tersebut dilakukan lebih dari satu pekan. Tetapi, jika tidak membuahkan hasil hingga lebih dari sepekan, bakal diputuskan ditarik kembali ke permukaan.

Baca Juga: Kondisinya Mengerikan! Bocah 6 Tahun yang Hilang Ditemukan di Perut Buaya

Menurut Ade, penanganan dengan cara tersebut belum berhasil karena meluapnya volume air sungai serta masyarakat yang masih melakukan aktivitas mencari ikan di sekitar lokasi kandang jebak. Hal itu membuat satwa buaya tidak mau mendekati kandang jebak yang sudah diberi umpan.

Bahkan, secara kearifan lokal masyarakat juga meminta bantuan kepada pawang yang dipercaya mampu membuat buaya tidak berada di lokasi.

"Saat perangkap dipasang, buaya tidak terlihat kepermukaan karena adanya aktifitas masyarakat, kemudian disimpulkan sementara buaya sudah pindah atau sudah menjauh kehabitan terdalam," lanjutnya.

Namun pada Selasa (12/5/2020), pihaknya mendapat laporan dari Pemerintah Kecamatan Ampek Nagari yang menyebut ada warga yang melihat buaya dan terlihat sering naik ke daratan.

"Mendapat laporan tersebut, kita kembali menuju lokasi untuk memasang perangkap, serta memberikan pengumuman kepada masyarakat untuk tidak mendekati sungai sementara waktu," katanya.

Baca Juga: Buaya Berukuran Dua Kali Pria Dewasa Makan Hidup-hidup Bocah 7 Tahun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI