Suara.com - Warga yang tinggal di RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat menyangkal adanya kabar jika imam masjid di pemukiman tersebut terkena virus Corona (Covid-19).
Ketika ditemui Suara.com, salah satu warga bernama Ungkling meluruskan adanya pemberitaan yag dianggapnya tidak benar itu. Setelah ramai diberitakan tertula Corona, Dia pun memastikan jika imam salat tarawih di Musala Baitul Muslimin dalam keadaan sehat.
"Itu pemberitaan salah. Gak ada imam musala kena Corona gak ada. Sehat-sehat aja," kata Ungkling selaku anggota Kamtib (keamanan dan ketertiban) RW 07 saat ditemui Suara.com di lokasi, Kamis (14/5/2020).
Terpisah, Sekretaris Kecamatan Tambora, Andre Ravnic yang memang dari awal memantau di lapangan kasus tersebut, menjelaskan, memang betul ada seorang kakek di RW 07 Jembatan Besi terinfeksi Corona.
Baca Juga: Hamil Besar, Gadis Pembunuh Bocah di Sawah Besar Pernah Diperkosa 3 Orang
Namun, dia mengatkan, kakek tersebut bukan merupakan imam salat tawarih di Musala Baitul Muslimin.
"Enggak ada kakek-kakek (positif) pimpin salat tarawih bukan begitu," kata Andre.
Dia mengatakan, awalnya dua minggu sebelum kasus muncul ke media. Sang anak dari kakek tersebut sudah dinyatakan positif Corona terlebih dahulu. Sebelum dievakuasi ke rumah sakit, anak tersebut diketahui kerap melakukan kontak fisik dengan kakek dan neneknya yang memang tinggal dalam satu atap.
"Anak dari kakek ini yang sudah sangat lansia kalau gaksalah usia 82 tahun uzur banget sudah pikun kadang sulit bagaiamanan lah punya anak positif covid-19 anaknya ini kontak fisik setiap hari dengan kakek dan nenek sebenarnya bapak ibu tapi disebut kakek nenek lah ya," kata Andre.
Kemudian karena diketahui, kakek dan nenek tersebut melakukan kontak fisik dengan anaknya yang terinfeksi positif Corona, akhirnya pihak Puskesmas Tambora melakukan inisiatif test swab. Hasilnya ternyata kakek dan nenek ini ternyata dinyatakan positif Covid-19 juga.
Baca Juga: Diperkosa Orang Dekat, NF Gadis Pembunuh Bocah di Sawah Besar Sedang Hamil
Namun karena sudah terlalu tua, ketika pihak Puskesmas menyampaikan hasil test swab ternyata positif Corona, kakek dan nenek ini tidak begitu paham dan merasa masih sehat.
"'Saya sehat kok', tapi dikarenakan faktor pikunnya faktor dia sudah lanjut usia dan kurang mengerti terkait positif covid-19 dan dia akhirnya pada kamis malam jumat, minggu kemarin dia kan tiap hari lakukan aktivitas shalat. Kebetulan dia lagi pengin salat tarawih nih di mushala Baitul Muslimin 50 meter dari rumahnya," kata dia.
Lebih lanjut, Andre menegaskan, kakek tersebut hanya sebagai jemaah bukan merupakan imam musala yang pimpin salat tarawih. Ia melakukan salat tarawaih karena merasa sehat-sehat saja.
Inisiatif Warga Melapor
Adapun menurut Andre, sejumlah warga yang memang tinggal di sekitar rumah kakek tersebut sudah mengetahui bahwa kakek positif terinfeksi Corona. Salah satu warga pun berinisiatif melaporkan kasus tersebut ke kelurahan Jembatan Besi.
Hingga akhirnya, pada Jumat (8/5/2020) pihak Kelurahan dan Puskesmas Jembatan Besi turun tangan membujuk sang kakek agar tak melakukan salat tarawih secara berjamaah di musala. Namun imbauan tak digubris.
"Nah kemudian ada cucu perempuan diingatkan sama tim medis pada malam Sabtu namun pihak kelurahan setelah imbau belum dapatkan hasil akhirnya hubungin kami tim gugus Kecamatan Tambora hubungin saya dan pak camat," tutur Andre.
Pihak kelurahan Jembatan Besi dan Puskesmas pun perlu melakukan oembicaraan hati ke hati kepada pihak keluarga agar sang kakek dan nenek mau dievakusi mendaoatkan perawatan di Rumah Sakit.
"Akhirnya hari Minggu jam 09.00 WIB pagi ke Puskesmas dan jam 09.00 pagi dibawa langsung ke RS tarakan kakek dan nenek dua-duanya yang positif," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang imam masjid di Tambora, Jakarta Barat berpotensi menularkan virus corona ke jemaah Musala Baitul Muslimin di kawasan RW 07 Jembatan Besi.
Si imam musala ini sebenarnya sudah dilarang salat berjemaah, tapi tetap menolak. Dia tetap pimpin salat dalam keadaan positif corona.
Camat Tambora Bambang Sutama menjelaskan pihaknya pun mengevakuasi puluhan jemaah Musala tersebut. Terdapat satu keluarga terdiri dari kakek, nenek, dan seorang cucu yang tinggal di RW 07 terkonfirmasi positif COVID-19 setelah menjalani tes usap (swab test) di Puskesmas Tambora.