Kecuali Tokyo, Jepang Segera Cabut Status Darurat di Banyak Wilayah

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 14 Mei 2020 | 15:39 WIB
Kecuali Tokyo, Jepang Segera Cabut Status Darurat di Banyak Wilayah
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (tengah), Menkeu Taro Aso (kanan), dan Menlu Toshimitsu Motegi. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. [AFP/Kazuhiro Nogi]
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. [AFP/Kazuhiro Nogi]

Sebanyak 39 prefektur memiliki jumlah penduduk 54 persen dari total populasi Jepang. Daerah Tokyo raya, yang akan tetap berada di bawah status darurat, mewakili sekitar sepertiga dari ekonomi negara itu.

"Tokyo adalah jantung ekonomi Jepang. Ini seperti mengendarai mobil dengan tiga roda," kata Jesper Koll, kepala eksekutif manajer aset WisdomTree Jepang.

Fast Retailing Co, pemilik jaringan pakaian kasual Uniqlo, yang sudah mulai membuka kembali gerai di seluruh negeri, mengatakan pihaknya merencanakan pembukaan kembali lebih lanjut mulai Jumat setelah keadaan darurat dicabut.

Jepang telah melaporkan 16.100 kasus virus corona, tidak termasuk yang berasal dari kapal pesiar yang sebelumnya dikarantina di Yokohama, dan 696 kematian hingga saat ini akibat penyakit COVID-19, menurut lembaga penyiaran publik NHK.

Baca Juga: Besok, Ketua MPR Kirim Berton-ton Ayam dan Buah untuk Binatang ke Ragunan

Sementara Jepang telah menghindari jenis pertumbuhan eksplosif yang terlihat di Amerika Serikat dan di tempat lain, pengujiannya juga termasuk yang terendah, yaitu 188 tes reaksi rantai polimerase (PCR) per 100.000 orang, dibandingkan dengan 3.159 di Italia dan 3.044 di Jerman.

Tokyo, yang paling terpukul oleh wabah COVID-19, telah melakukan hanya 50.000 tes sejauh ini, yang 5.000 di antara hasilnya positif.

Meskipun deklarasi darurat negara Jepang tidak memiliki kekuatan penegakan hukum, data mobilitas telah menunjukkan penurunan tajam dalam pergerakan orang.

Pemerintah minggu ini melaporkan penurunan 20 persen jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit dalam sembilan hari hingga 7 Mei, menjadi 4.449 orang. Di Tokyo, kasus baru turun menjadi hanya 10 pada Rabu (13/5/2020).

Osaka, kota metropolis terbesar kedua di Jepang, juga akan tetap menjadi target keadaan darurat, tetapi gubernur telah mengumumkan kriteria untuk secara bertahap mencabut beberapa aturan pembatasan pada bisnis, termasuk restoran dan bar. (Antara)

Baca Juga: Dicibir Warganet Gegara Pamer Kokang Senjata, Bripda GAP Diproses Propam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI