Mafia di Lingkaran Jokowi Akhirnya Terungkap dan 4 Berita Heboh Lainnya

Kamis, 14 Mei 2020 | 03:15 WIB
Mafia di Lingkaran Jokowi Akhirnya Terungkap dan 4 Berita Heboh Lainnya
Presiden Joko Widodo bersiap meninjau penyerahan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020). [ANTARA FOTO/Arif Firmansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin membongkar banyaknya mafia yang berada di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, mereka semua telah merajalela.

Selain itu, pasien positif terinfeksi virus corona dibiarkan berkeliaran di Bekasi. Pihak rumah sakit diduga telah lalai dalam menangani pasien positif corona berdasarkan hasil rapid test.

Tak hanya dua berita di atas, Suara.com juga merangkum berita heboh lainnya sepanjang Rabu (13/5/2020).

1. Din Syamsuddin Ungkap Mafia di Lingkaran Jokowi: Mereka Merajalela!

Baca Juga: DUAARR! Rumah Meledak di Komplek Cemara Asri Deli Serdang, Hancur Berkeping

Din Syamsuddin ungkap percakapannya soal mafia dengan Jokowi (Youtube).
Din Syamsuddin ungkap percakapannya soal mafia dengan Jokowi (Youtube).

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengungkap percakapannya dengan Presiden Jokowi soal adanya mafia di lingkaran Istana Negara. Ia menyebut jumlah mafia tersebut sangat banyak dan bermacam-macam. 

Din Syamsuddin juga mengatakan jika Presiden Jokowi sempat meminta bantuannya untuk memberantas para mafia dari jajaran pemerintahannya. Hal tersebut ia ungkapkan secara blak-blakan ketika diundang oleh Refly Harun dalam wawancara virtual yang tayang via YouTube. 

Baca selengkapnya

2. Ngeri Banget! Rumah Sakit di Bekasi Lepas Pasien Positif Virus Corona

Petugas medis merawat pasien virus corona di Italia. (Foto: AFP)
Petugas medis merawat pasien virus corona di Italia. (Foto: AFP)

Rumah Sakit Bella Bekasi Timur membiarkan pasien positif virus corona berkeliaran. Rumah sakit ini diduga lalai menangani pasien positif corona berdasarkan hasil rapid test.

Baca Juga: PNS Kembali Berkantor Senin Depan, Wagub NTT: Kerja dari Rumah Tak Efektif

Hal ini diketahui setelah ada satu pria tiba-tiba mendatangi Puskesmas Pejuang, Medan Satria membawa surat rujukan untuk menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR) usai hasil rapid test-nya dinyatakan reaktif Covid-19.

Baca selengkapnya

3. Lagi, Pabrik Rokok Jadi Sumber Penularan Virus Corona, Kini di Kediri

Pasien virus corona (Antara)
Pasien virus corona (Antara)

Selain PT Sampoerna di Surabaya, pabrik rokok di Kediri juga jadi sumber penularan virus corona. Sebanyak 9 orang warga Kota Kediri, Jawa Timur tertular lewat buruh linting Pabrik Rokok Simustika di Tulungagung, dinyatakan positif virus corona.

Mereka sudah melakukan uji swab.

Baca selengkapnya

4. Kalah di Pengadilan, Anies Diminta Perpanjang Izin Reklamasi Pulau G

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Suara.com/Muhammad Yasir)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Suara.com/Muhammad Yasir)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dikalahkan dalam gugatan perpanjangan izin reklamasi pulau G. Keputusan ini dikeluarkan majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) DKI Jakarta.

Berdasarkan situs resmi PTUN DKI, sipp.ptun-jakarta.go.id, gugatan ini didaftarkan oleh perusahaan pengembang pulau G reklamasi bernama PT Muara Wisesa Samudra pada 16 Maret 2020. Gugatan didaftarkan dengan nomor perkara 4/P/FP/2020/PTUN.JKT.

Baca selengkapnya

5. Kasus Corona Menurun, 63 Persen Wilayah Jabar Bakal Normal Lagi, Asalkan...

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. [Suara.com/Silmi Kaffah]
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. [Suara.com/Silmi Kaffah]

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan membebaskan 63 persen wilayah Jawa Barat dari masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Wilayah-wilayah tersebut akan kembali ke situasi normal.

Melalui akun Twitter miliknya @ridwankamil, Ridwan Kamil menjelaskan total sudah ada 120 ribu pemeriksaan corona yang dilakukan melalui rapid test dan PCR. Dari ratusan ribu tes tersebut, terpantau 63 persen wilayah tidak mengalami pergerakan kasus corona.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI