Fakta-fakta Kasus Wanita Inggris Meninggal Setelah Diludahi, Dipaksa Kerja

Rabu, 13 Mei 2020 | 22:32 WIB
Fakta-fakta Kasus Wanita Inggris Meninggal Setelah Diludahi, Dipaksa Kerja
Ilustrasi orang yang meninggal dunia (Foto: shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus wanita penjaga tiket di Inggris setelah diludahi ternyata mengungkap fakta lain. Keluarga korban menuduh atasan bertanggung jawab atas kematian Belly Mujinga.

Belly Mujinga, wanita yang bekerja sebagai penjaga tiket di stasiun Victoria di London, pada 22 Maret meninggal setelah bertemu seorang pria yang mengatakan dia terpapar Covid-19 dan meludahinya.

Menyadur The Guardian, keluarga dan kerabat korban menuduh majikannya, Govia Thameslink karena telah menyuruhnya tetap bekerja meski dalam kondisi sakit. Ia tahu jika Mujingan memiliki masalah pernapasan tetapi masih bersikeras menyuruhnya untuk bekerja dan berinteraksi dengan penumpang.

Mereka mengklaim bahwa dia juga diperintah untuk kembali bekerja setelah insiden peludahan meskipun mengalami trauma. Seorang kolega yang menyaksikan kejadian itu mengatakan, memohon ijin untuk tidak bekerja, Tetapi tidak diperbolehkan.

Baca Juga: Ferdian Paleka Disorot Media Asing, Diberitakan di AS hingga Inggris

"Kami diberitahu bahwa kami bahkan tidak diizinkan menggunakan masker," ujar rekan Mujingan dikutip dari The Guardian.

"Govia bersikap ceroboh dan lalai. Mereka gagal dalam merawat pegawainya. Kami diperlakukan seperti robot." tambah Agnes sang kolega Mujingan.

"Dia seharusnya tidak diminta bekerja tanpa APD. Kami menginginkan keadilan untuk Belly Munjingan. Mereka perlu menemukan pelakunya. Dan perusahaan harus memberi kompensasi kepada keluarga; putrinya tidak memiliki ibu lagi. Mereka harus melindungi mereka yang ditinggalkan."

Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)

Menanggapi tuduhan yang dilayangkan pihak korban, pihak perusahaan menyatakan akan menyelidiki kejadian tersebut.

"Kami menanggapi tuduhan dengan sangat serius, dan kami sedang menyelidiki kasus ini", ujar Angie Doll, direktur pelaksana Southern Railway dan Gatwick Express, yang dimiliki oleh Govia.

Baca Juga: Update Corona Global 13 Mei 2020: Rusia Salip Inggris, Ada 230 Ribu Kasus

“Keselamatan pelanggan dan staf kami, menjadi perhatian utama setiap saat dan kami mengikuti saran pemerintah. Kami mendesak orang hanya untuk bepergian jika benar-benar penting." tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI