Menurut jumhur ulama, lanjut UAS, paling minimal durasi itikaf ialah lebih sedikit dari gerakan rukuk dalam salat. Adapun batas maksimalnya itikaf mengikuti sunah Rasulullah SAW. Diketahui, Nabi SAW pernah 20 hari tidak keluar dari masjid.
Ustadz Abdul Somad menjabarkan, ada setidaknya tiga pilihan waktu itikaf. Pertama, waktu subuh. Seorang Muslim sesudah salat Subuh, hendaknya berzikir hingga matahari terbit. Lalu, ia melakukan salat sunah isyraq. Lamanya itikaf itu kira-kira 90 menit atau lebih.
Kedua, kala salat Isya. Ini yang biasa kita jumpai saat Ramadhan. Orang-orang sesudah melaksanakan salat Isya berjamaah, lantas salat tarawih dan witir. Kemudian, mereka membaca Alquran, berzikir, dan sebagainya.
Durasinya pun bisa sekitar 90 menit atau lebih.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Ibadah Itikaf Ramadan di Rumah?
"Ketiga, saat bangun malam. Sepertiga malam, terutama. Dirikanlah salat sunah wudu, salat sunah taubat, salat sunah hajat, dan salat tahajud. Sesudah itu, baca Alquran atau berzikir," ujar alumnus Universitas al-Azhar itu.
Ibadah-ibadah Lantas, apa saja yang seyogyanya dilakukan seorang Muslim ketika beritikaf? UAS memaparkan beberapa ibadah yang hendaknya dilakukan kala itikaf.
"Salat wajib dan salat sunah, membaca Al Quran, berzikir, tafakur, atau bisa pula membaca buku-buku agama," ucapnya.