Sebelum Virus Corona, 20 Pagebluk Terburuk Sepanjang Sejarah

Rabu, 13 Mei 2020 | 15:42 WIB
Sebelum Virus Corona, 20 Pagebluk Terburuk Sepanjang Sejarah
Ilustrasi virus corona. [Pixabay]/emmagrau]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelum wabah pandemi virus corona, dunia pernah dihantam wabah epidemi dan pandemi yang tak hanya merenggut nyawa namun juga acapkali merubah peradaban manusia.

Menyadur dari Live Science, berikut rangkuman 20 epidemi dan pandemi yang menjadi pagebluk terburuk sepanjang sejarah.

1. Epidemi Prasejarah (Sekitar 3000 SM)

Sebuah epidemi telah melenyapkan desa prasejarah di China sekitar 5000 tahun yang lalu. Wabah mematikan ini menjangkit semua kelompok usia mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Baca Juga: Ombudsman RI Terima 387 Aduan Minimnya Pelayanan Publik Selama Corona

Berdasarkan situs arkeologi bernama Hamin Mangha yang menjadi saksi dibalik epidemi ini, menunjukkan wabah terjadi begitu cepat hingga masyarakat tidak sempat melakukan pemakaman dengan layak. Mayat-mayat dimasukkan ke rumah kemudian dibakar.

2. Wabah Athena (430 SM)

Selepas meletusnya perang antara Anthena dan Sparta sekitar 430 SM, sebuah wabah mematikan membunuh hampir 100.000 orang warga Athena.

Berdasarkan tulis Yunani Thucydides, orang yang terjangkit wabah ini akan merasakan gejala panas menyengat di kepala, kemerahan dan peradangan di mata, tenggorokan, lidah, hingga sesak napas dan pendarahan.

3. Wabah Antonine (165-180 Masehi)

Baca Juga: Inter Milan Favorit Dapatkan The New Andrea Pirlo

Banyak sejarawan menyebut epidemi ini dibawa oleh tentara yang melangsungkan perang dengan Parthia. Wabah yang disebut mirip cacar ini telah merengut nyawa 5 juta orang di kekaisaran Romawi.

Wabah Antonine menjadi salah satu penyebab berakhirnya Pax Romania (Perdamaian Romawi), periode ketika Roma berada di puncak kekuasaannya pada 27 SM hingga 180 SM.

4. Wabah Cyprian (250-271 M)

Wabah ini merupakan epidemi yang sangat mematikan, pasalnya sekitar 5.000 orang di Roma tewas setiap harinya. Penyakit ini menyerang bagian usus yang kemudian berujung pada munculnya luka di bagian mulut.

Pada tahun 2014, para arkeolog Luxor menemukan sebuah situs pemakaman kuno yang dipercaya sebagai kuburan bagi para korban wabah Cyprian. Tubuh jasad di pemakaman ini dilapisi kapur, yang mana dulu dipercaya sebagai desinfektan.

5. Wabah Justinian (541-542 M)

Pagebluk ini muncul secara berkala dan mencapai puncaknya pada masa Kekaisaran Bizantium. Untuk itu, wabah ini pun dinamai sesuai dengan nama kaisar yakni Kaisar Biziantium Justinia.

Sang kaisar sempat terjangkit wabah ini namun berhasil sembuh. Tapi wilayah kerjaan lama kelamaan tergerus akibat wabah ini. Diperkirakan, wabah ini telah menewaskan 10 persen populasi dunia.

6. Black Death (1346-1353)

Wabah yang disebabkan oleh kutu pada tikus yang terinfeksi ini menyerang warga Asia hingga Eropa. Akibatnya, menewaskan setengah populasi dari Eropa saat itu.

Black death membawa perubahan kehidupan Eropa terutama untuk sisi ketenagakerjaan. Upah tenaga kerja naik karena berkurangnya populasi, hingga berakhirnya sistem berpudakan di Eropa.

7. Epidemi Cocolizti (1545-1548)

Cocoliztli berasal dari bahasa Aztec yang berarti hama. Wabah ini sejenis penyakit demam berdarah yang telah menewaskan 15 juta penduduk Meksiko dan Amerika Tengah.

Dalam studi terbaru yang meneliti DNA dari kerangka korban Cocolizti, menemukan bahwa penyakit ini menyebabkan demam enterik, yakni demam tinggi yang disusul dengan dehidrasi dan masalah pencernaan.

8. Wabah Amerika (Abad ke-16)

Pagebluk dengan penyakit sejenis cacar yang dibawa oleh penjelajah Eropa ini, menyerang masyarakat Amerika dan menewaskan 90 persen populasi asli bumi bagian barat.

Wabah Amerika memuluskan pergerakan Spanyol dalam menyerang Inca dan Aztec. Akibatnya, peradaban kedua suku ini pun berakhir.

9. Wabah Besar London (1665-1666)

Wabah yang berasal dari kutu pada tikus yang terinfeksi ini menyerang Inggris selama berbulan-bulan sejak April 1665. Hingg akhir wabah, sekitar 100.000 warga Inggris tewas.

Selanjutnya pada 2 September 1666, wabah ini memicu kebakaran besar di Londo yang berlangsung selama 4 hari dan meluluhlantahkan sebagian besar kota.

10. Wabah Besar Marseille (1720-1723)

Wabah Marseille berawal sejak berlabuhnya kapal Grand Saint Antoine yang berlayar dari laut Mediterania timur, di kota Marseille, Prancis. Disebutkan, penyakit berasal dari kutu pada tikus yang terinfeksi.

Meski kapal telah dikarantina, namun penyakit menyebar secara cepat dan menyerang masyarakat Marseille selama tiga tahun. Akibatnya, 100.000 orang dinyatakan meninggal.

11. Wabah Rusia (1770-1772)

Teror pagebluk ini mengakibatkan tewasnya 100.000 warga Moscow. Selain penyakit, wabah ini juga membuat kerusuhan semakin marak.

Kerusuhan berujung pada terbunuhnya Uskup Agung Ambroisius hingga pemberontakan yang mengakibatkan ribuan warga meninggal dunia.

12. Epidemi Demam Kuning Philadelphia (1973)

Penyakit demam kuning disebabkan oleh gigitan nyamuk yang menyebabkan 5.000 warga kota Philadelphia meninggal. Musim panas memicu nyamuk berkembang secara cepat hingga membuat banyaknya korban berjatuhan.

Wabah ini yang memicu banyaknya penduduk Afrika yang dibawa ke Amerika Serikat untuk merawat korban wabah karena para pejabat mengira orang Afrika kebal akan penyakit demam kuning.

13. Pandemi Flu (1889-1890)

Virus influenza menyebar dengan cepat dari Rusia ke daratan Eropa hingga seluruh dunia karena jaringan transportasi yang modern.

Hanya dalam waktu lima minggu, pandemi ini telah menewaskan sekitar 1 juta orang dari seluruh dunia.

14. Epidemi Polio Amerika (1916)

Penyakit polio yang berawal dari New York menyebabkan munculnya 27.000 kasus infeksi dengan 6.000 kematian di seluruh Amerika Serikat.

Wabah ini mendorong ditemukannya vaksin Salk yang kemudian membuat angka kasus penyakit polio di Amerika Serikat turun.

15. Flu Spanyol (1918-1920)

Wabah flu ini menyebabkan 500 juta orang meninggal. Penyebaran flu semakin meningkat dikalangan tentara yang kala itu hidup dengan kondisi tak layak karena Perang Dunia I.

Meskipun bernama flu spanyol, namun wabah ini tak berasal dari Spanyol. Saat itu pers negara ini secara bebas menerbitkan informasi awal soal penyakit ini. Akibatnya, orang salah kaprah dan mengira flu ini berasal dari Spanyol.

16. Flu Asia (1957-1958)

Pandemi ini berasal dari China dan yelah merenggut lebih dari 1 juta nyawa. Penyakit ini berasal dari virus flu burung.

Menurut catatan, penyakit ini menyebar secara cepat dan mewabah di negara-negara sepeeti Singapura, Hong Kong, hingga kota-kota di pesisit Amerika Serikat dalam kurun waktu yang bersamaan yakni sepanjang 1957.

17. AIDS (1981-sekarang)

Wabah yang disebabkan oleh birus HIV ini telah menewaskan 35 juta jiwa sejak pertama kali kemunculannya. Berawal dari virus simpanse di Afrika Barat pada 1920-an, penyakit ini menyebar ke seluruh dunia dan dinyatakan sebagai pandemi pada akhir abad ke-20.

Hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk penyakit ini. Namun sejak 1990-an, perawatan dan pengobatan yang dikembangkan memungkinkan pengidap HIV dapat memiliki masa hidup lebih panjang dengan perawatan teratur. Kabar baiknya, dua orang dinyatakan sembuh dari HIV pada awal 2020.

18. Pandemi Flu Babi N1N1 (2009-2010)

Wabah flu babi berasal dari Meksiko pada 2009, sebelum akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Dalam rentang satu tahun, virus menginfeksi 1,4 miliar warga dunia yang berujung pada 151.700 kematian.

Virus ini lebih banyak menjangkit anak-anak dan orang dewasa muda. Dalam kasus flu babi, lansia dianggap memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih baik guna menghalau virus ini.

19. Ebola Afrika Barat (2014-2016)

Wabah epidemi ini menginfeksi 28.600 warga Afrika Barat dan menyebabkan 11.325 kematian selama 2014 hingga 2016.

Penyakit Ebola disebutkan peryama kaliu muncul di Sudan dan Republik Demokratik Kongo pada 1976 silam. Virus ini kemungkinan berasal dari kelelawar.

20. Epidemi Virus Zika (2015-sekarang)

Virus Zika menyebar melalui nyamuk dari jenis Aedes dan dapat ditularkan dari aktivitas seksual manusia. Nyamuk ini tumbuh subur di iklim hangat dan lembab, karenanya kawasan Amerika Selatan dan Amerika tengah menajdi tempat berkembangnya vurus ini.

Meskipun Zika acapkali tak berbahaya bagi orang dewasa dan anak-anak. Namun penyakit ini dapat menyebabkan cacat lahit jika menyerang bayi yang masih dalam kandungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI