Wabah Antonine menjadi salah satu penyebab berakhirnya Pax Romania (Perdamaian Romawi), periode ketika Roma berada di puncak kekuasaannya pada 27 SM hingga 180 SM.
4. Wabah Cyprian (250-271 M)
Wabah ini merupakan epidemi yang sangat mematikan, pasalnya sekitar 5.000 orang di Roma tewas setiap harinya. Penyakit ini menyerang bagian usus yang kemudian berujung pada munculnya luka di bagian mulut.
Pada tahun 2014, para arkeolog Luxor menemukan sebuah situs pemakaman kuno yang dipercaya sebagai kuburan bagi para korban wabah Cyprian. Tubuh jasad di pemakaman ini dilapisi kapur, yang mana dulu dipercaya sebagai desinfektan.
Baca Juga: Ombudsman RI Terima 387 Aduan Minimnya Pelayanan Publik Selama Corona
5. Wabah Justinian (541-542 M)
Pagebluk ini muncul secara berkala dan mencapai puncaknya pada masa Kekaisaran Bizantium. Untuk itu, wabah ini pun dinamai sesuai dengan nama kaisar yakni Kaisar Biziantium Justinia.
Sang kaisar sempat terjangkit wabah ini namun berhasil sembuh. Tapi wilayah kerjaan lama kelamaan tergerus akibat wabah ini. Diperkirakan, wabah ini telah menewaskan 10 persen populasi dunia.
6. Black Death (1346-1353)
Wabah yang disebabkan oleh kutu pada tikus yang terinfeksi ini menyerang warga Asia hingga Eropa. Akibatnya, menewaskan setengah populasi dari Eropa saat itu.
Baca Juga: Inter Milan Favorit Dapatkan The New Andrea Pirlo
Black death membawa perubahan kehidupan Eropa terutama untuk sisi ketenagakerjaan. Upah tenaga kerja naik karena berkurangnya populasi, hingga berakhirnya sistem berpudakan di Eropa.