"Saya membaca dari awal Covid, bahkan sebelum Covid, yang terjadi adalah baru pertama kali selama saya lahir di republik ini ada pemerintah pusat menjadi oposisi terhadap Pemprov DKI. Itu yang kita rasakan selama ini," tuturnya.
Merasa heran, Geisz bertanya, "Sebagai warga Jakarta saya ingin bertanya. Kita ini menghadapi Covid sebagai wabah atau menghadapi Pilpres?"
Dalam kesempatan malam itu, Geisz berharap agar pemerintah pusat dan daerah dapat menjalin kerja sama yang kompak.
"Yang kita hadapi wabah, yang kita perlukan ada sinergi bersama. Bukan cari panggung lalu menyalahkan seorang gubernur terus menerus," ucapnya.
Baca Juga: Viral Polisi Pamer Senjata Malah Dibully, Publik: Kalian Digaji Rakyat
Untuk diketahui, Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB ) Damai Hari Lubis mengatakan ada delapan menteri kabinet Jokowi yang menyerang Anies Baswedan.
Dilaporkan Hops.id --jaringan Suara.com, Selasa (12/5/2020), Damai Hari Lubis mengatakan sejak Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga wabah corona terjadi, Jokowi dan para menterinya tampak tidak pernah berhenti menyerang Anies.
Ia pun merinci delapan menteri yang pernah menyerang Anies Baswedan dalam kurun waktu selama wabah virus corona terjadi.
Delapan menteri itu adalah Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP); Menko Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD; Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy; Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Selanjutnya Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto; Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati; Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara; dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Baca Juga: Viral Pemuda Rela Di-PHK Demi Teman Tetap Kerja sampai Gadai Kamera