Perempuan Tertua di Spanyol Berhasil Menaklukkan Covid-19 di Usia 113 Tahun

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 13 Mei 2020 | 13:29 WIB
Perempuan Tertua di Spanyol Berhasil Menaklukkan Covid-19 di Usia 113 Tahun
[BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan berusia 113 tahun - diyakini sebagai perempuan tertua di Spanyol - telah sembuh dari paparan virus corona, demikian keterangan resmi.

Maria Branyas didiagnosa terinfeksi Covid-19 setelah negara itu melakukan karantina wilayah atau lockdown pada Maret lalu.

Namun setelah beberapa pekan diisolasi, Branyas dinyatakan sembuh, dan hanya menderita gejala ringan.

'Luar biasa', pria berusia 101 tahun sembuh dari infeksi virus corona Risiko virus corona bagi para pria berusia di atas 50 tahun Mengapa dampak Covid-19 berbeda bagi perempuan dan pria?

Kenyataan ini menunjukkan bahwa Maria mampu bertahan hidup selama pandemi flu Spanyol pada 1918-1919, Perang Saudara Spanyol di tahun 1936-1939, serta virus corona.

Baca Juga: Bertabur Penalti, Russell Juarai Virtual Grand Prix Spanyol

https://twitter.com/LaVanguardia/status/1260128226044764161

"Saat ini dia baik-baik saja, dia sungguh luar biasa, dia ingin bicara, untuk menjelaskan dan merenungkan apa yang dialami," demikian cuitan putrinya di Twitter.

Virus corona: Kisah ayah angkat yang mengasuh dan mengajari 10 anak Korea Utara di rumah selama lockdown Virus corona: Seorang perawat dan kedua orang tuanya meninggal karena Covid-19 di Inggris Hari Perawat Internasional: Lima perawat di empat benua memerangi Covid-19 - 'Saya bangga dengan pekerjaan saya'

Dilahirkan di Meksiko pada 1907, dia pindah ke kawasan utara, yaitu ke San Francisco, Amerika Serikat, dua tahun kemudian.

Kemudian, Maria Branyas tiba di kota Girona, provinsi Catalan, Spanyol, selama Perang Dunia I, bersama ayahnya, seorang jurnalis Spanyol.

Di Spanyol, dia membesarkan tiga anak - salah seorang diantaranya kini berusia 86 tahun - memiliki 11 cucu, yang tertua berumur 60 tahun, serta 13 orang cicit.

Baca Juga: Kisah Pandemi Flu Spanyol 1918: Bubur Hangat, Masker, Hirup Udara Segar

Dia telah tinggal selama dua dekade di panti jompo di kota Olot, Spanyol.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI