Namun, para ilmuan di negara tersebut, meyakini tujuan herd imunnity pada beberapa kota di Swedia akan segera terwujud, sebagaimana dilaporkan Foreign Affairs.
"Sebagian besar ilmuwan menyebut (herd imunnity) tercapai ketika lebih dari 60 persen populasi terinfeksi virus. Kekebalan tidak diragukan lagi adalah bagian dari strategi pemerintah yang lebih luas," tulis laporan Foreign Affairs dikutip Suara.com, Rabu (13/5/2020).
Anders Tegnell, kepala ahli epidemiologi di Badan Kesehatan Masyarakat Swedia, telah memproyeksikan kota Stockholm dapat mencapai kekebalan kelompok terhadap covid-19 pada awal bulan ini.
Sementara berdasarkan asumsi norma-norma sosial yang baru, ahli matematika Universitas Stockholm Tom Britton menghitung 40 persen kekebalan di ibu kota cukup untuk menghentikan penyebaran virus pada pertengahan Juni 2020.
Baca Juga: Jokowi Naikkan Lagi Iuran BPJS Kesehatan, Rachland: Suka-suka Bapak Sajalah
Kekinian, sejumlah negara Eropa terlihat mulai melonggarkan lockdown. Denmark dan Finlandia telah membuka kembali sekolah untuk anak-anak.
Sementara Jerman diketahui mulai mengizinkan toko-toko kecil untuk buka kembali. Sedangkan Italia dan Prancis mulai mengizinkan bisnis kembali berputar.
Amerika Serikat yang kekinian menjadi negara dengan korban kematian Covid-19 tertinggi, secara 'malu-malu' juga mulai mengendurkan lockdown di beberapa negara bagian.
Foreign Affairs mengatakan, perubahan kebijakan dari negara-negara Eropa dan Amerika Serikat merupakan konsekuensi dari krisis ekonomi yang timbul akibat lockdown.
"Lockdown sama sekali tak efektif dalam jangka waktu yang lama dalam menunggu pengembangan vaksin. Melonggarkan (lockdown) akan mengurangi tekanan ekonomi, sosial, dan politik)," tulis Foreign Affairs.
Baca Juga: Fakta Tiga Bedug Bersejarah di Indonesia, Salah Satunya Ada di Jogja
Tak hanya negara-negara Eropa dan Amerika yang terlhat mulai meniru strategi Swedia dalam menghadapi virus Corona, negara Asia termasuk Indonesia memiliki gelagat serupa.