Jokowi Mau Berdamai dengan Corona, Ikuti Sukses Herd Immunity Ala Swedia?

Rabu, 13 Mei 2020 | 13:20 WIB
Jokowi Mau Berdamai dengan Corona, Ikuti Sukses Herd Immunity Ala Swedia?
Siswa Swedia merayakan kelulusan mereka di Stockholm, April 2020. (Andres Kudacki/The New York Times/Redux)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Swedia menjadi salah satu negara yang bersikeras tidak menerapkan kebijakan lockdown atau penutupan wilayah guna memutus mata rantai penyebaran wabah virus corona covid-19.

Sejauh ini, tingkat kematian di negara berpenduduk 10,23 juta jiwa itu tak lebih besar dari negara-negara Eropa lainnya macam Inggris dan Prancis.

Merujuk data Worldometers.info, Rabu (13/5/2020), Swedia telah mencatatkan sekitar 27 ribu kasus infeksi covid-19, di mana 3.313 orang meninggal dunia.

Jumlah itu terhitung sedikit kalau merujuk tingkat kematian negara-negara Eropa lainnya, seperti Spanyol yang telah mencatatkan 26.920 kasus kematian akibat covid-19.

Baca Juga: Jokowi Naikkan Lagi Iuran BPJS Kesehatan, Rachland: Suka-suka Bapak Sajalah

Kebijakan negara berpenduduk 10,23 juta jiwa itu dalam menekan kebijakan social distancing sukarela, dinilai bakal diikuti negara-negara lain.

Pasalnya, sejumlah studi mengungkapkan virus corona akan tetap bertahan di muka bumi setidaknya hingga 2022, apabila vaksin efektif belum ditemukan.

Kebijakan lockdown yang mengorbankan sisi ekonomi, dinilai tak lagi efektif, khususnya dalam menghadapi pandemi dengan jangka waktu lama.

Kota Lund, Swedia. (pixabay.com/Frank_P_AJJ74)
Kota Lund, Swedia. (pixabay.com/Frank_P_AJJ74)

Di Swedia, berbagai fasilitas publik seperti restoran, sekolah untuk anak-anak tetap dibuka.

Demi menurunkan kurva infeksi covid-19, pemerintah hanya membatasi beberapa aspek seperti melarang pertemuan lebih dari 50 orang.

Baca Juga: Fakta Tiga Bedug Bersejarah di Indonesia, Salah Satunya Ada di Jogja

Pemerintah Swedia tak mengungkapkan secara gamblang mengenai tujuan untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd imunnity) dengan membiarkan sebagian besar warganya terinfeksi covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI