Janda Miskin saat Corona: Tiap Malam Saya Nangis, Berpikir Besok Makan Apa

Rabu, 13 Mei 2020 | 12:55 WIB
Janda Miskin saat Corona: Tiap Malam Saya Nangis, Berpikir Besok Makan Apa
Satu dari tiga orang janda di Pacongang Kabupaten Pinrang yang belum tersentuh bantuan corona. (Kabarmakassar).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kisah pilu terjadi di Lingkungan Marranu, Kelurahan Pacongang, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang. Di kampung ini, ada tiga orang janda tua yang miskin luput dari bantuan pemerintah selama pandemi Covid-19.

Salah satu di antaranya, yakni wanita bernama Dg Cora (70). Dia mengaku belum tersentuh bantuan sejak merebaknya Corona.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Cora menjadi buruh curi pakaian atau cuci piring dari rumah ke rumah dengan upah Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per hari.

“Iye pak, tidak ada pi bantuan ini. Biasa kalau malam saya menagis sendiri, berpikir besok makan apa kodong. Kalau tidak ada orang panggil cuci piring, saya digaji Rp10 ribu, alhamdulillah,” katanya sepeti dilaporkan Kabarmakassar.com--jaringan Suara.com, Selasa (12/5/2020) kemarin.

Baca Juga: Sepi Polisi, Kawasan Jakarta Selatan Siang Ini Macet, Tak Berasa PSBB

Dia pun tak pernah nyaman tidur jika turun hujan. Rumahnya pasti bocor dan bikin jalanan becek.

“Kalau hujan becek Pak, atap rumah bocor semua. Ini rumah sendiri cuman tanah orang,” sambung janda dua anak ini.

Sementara itu, Hasna (65) yang tak lain tetangga DG Cora juga mengaku hal yang sama. Kata dia, selama ini tidak pernah ada bantuan apapun dari pemerintah.

“Hanya mengandalkan cuci piring dipenjual bakso yang upah Rp20 ribu,” kata Hasna.

Begitu juga dengan Rustima (63). Ia mengaku mengalami nasip yang sama.

Baca Juga: Tepergok Mesum di Kos saat Ramadan, Wanita Ini Mewek Ngumpet di Kamar Mandi

“Saya ini sakit-sakitan tidak bisa bekerja, hanya mengandalkan bantuan dari anak,” kata Rustima.

Dikonfirmasi terpisah, Lurah Pacongang, Andika Rosi mengatakan pihaknya baru akan melakukan pendataan kepada warganya yang belum tersentuh bantuan.

“Iya Pak, kami sudah melakukan pendataan ada juga sementara berjalan pendataan, sambil menunggu bantuan datang. Karena baru bantuan sembako dari provinsi yang sudah kami salurkan,” kata Andika Rosi.

Ia berharap jika ada warga yang belum terdata untuk melapor ke kantornya agar bisa diverifikasi apakah terdaftar sebagai penerima bantua atau tidak.

“Kalau ada data Pak, untuk bisa bawa ke kantor agar kami bisa verifikasi,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI