Kamp Rohingnya di Bangladesh Terbakar, 330 Gubuk Musnah

Rabu, 13 Mei 2020 | 12:09 WIB
Kamp Rohingnya di Bangladesh Terbakar, 330 Gubuk Musnah
Pengungsi Rohingya berkumpul di area pasar di kamp pengungsi Kutupalong, Maret 2020. (AFP/Suzauddin Rubel)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Api melalap kamp pengungsi Rohingnya di Bazar Cox, Bangladesh, Selasa (12/5/2020). Sebanyak 330 gubuk terbakar, dan 10 orang pengungsi mengalami luka-luka.

Pemadam kebakaran setempat, Emdadul Haq menyebut kebakaran di kamp Kutupalong, bersumber dari sebuah toko tabung gas. Sejauh ini tak ditemukan korban jiwa.

"Sepuluh orang terluka dalam kecelakaan itu. Ini adalah kebakaran terbesar (yang telah terjadi) di kamp tersebut," kata Emdadul Haq kepada AFP sebagaimana dikutp Barrons, Rabu (13/5/2020).

Wakil komisaris pengungsi Bangladesh Shamsud Douza mengatakan, korban yang terluka dibawa ke rumah sakit setempat untuk dirawat.

Baca Juga: Bangladesh Selamatkan Pengungsi Rohingya yang Terombang-ambing di Laut

Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengungkapkan telah menerjunkan tim tanggap darurat untuk membantu pengungsi rohingnya yang terdampak.

Lebih dari satu juta pengungsi Rohingnya memenuhi kamp-kamp kumuh di distrik Bazar Cox. Kutupalong diketahui menjadi salah satu kamp terbesar di daerah tersebut.

Pengungsi Rohingya mendarat di pantai Bangladesh pada 15 Apri 2020, foto sebagai ilustrasi.[Abdul Aziz/Handout via REUTERS]
Pengungsi Rohingya mendarat di pantai Bangladesh pada 15 Apri 2020, foto sebagai ilustrasi.[Abdul Aziz/Handout via REUTERS]

Sekitar 740 ribu pengungsi Rohingnya datang ke Bangladesh dan negara-negara Asia Selatan pada tahun 2017. Mereka mengungsi dari negara bagian Rakhine, Myanmar yang dilanda konflik.

Kebakaran di kam-kamp pengungsi disebut ahli bakal menimbulkan kekacauan besar di kamp-kamp. Kehidupan orang-orang Rohingnya jadi semakin sulit.

"Kami telah melihat kebakaran kecil sebelumnya tetapi tidak pernah melihat kehancuran sebesar ini" kata pemimpin komunitas Rohingya, Abdur Rahim.

Baca Juga: Puluhan Pengungsi Rohingnya Terdampar di Bangladesh

"Banyak orang berusaha mencari nafkah dengan menjalankan toko-toko kecil. Mereka yang paling terpengaruh," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI