Suara.com - Seorang ilmuan dari Univesitas Liverpool telah menciptakan sebuah program kalkulator virus Corona. Program itu diklaim bisa menghitung risiko kematian seseorang apabila terinfeksi Covid-19.
Menyadur dari Daily Star, program yang dibuat Dr. Piotr Bandosz dan koleganya, telah ditanam kumpulan data kematian akibat Covid-19 dari seluruh dunia.
Statistik itu menjadi acuan dari prediksi kalkulator virus corona yang kekinian bisa diakses gratis lewat laman https://vika.life/calculator.
Menurut Bandosz, kasus infeksi Covid-19 yang terus bertambah membuat jumlah data yang tersedia cukup untuk memberi gambaran mengenai risiko kematian akibat virus Corona.
Baca Juga: Stres dan Kesepian Karantina Bisa Lemahkan Imun, ini 3 Cara Mengatasinya
Merujuk data yang dihimpun Worldometers.info, kasus infeksi Covid-19 di dunia telah menembus angka 4,3 juta, di mana jumlah kematian mencapai 292 ribu orang.
Kalkulator virus corona akan menganalisis risiko kematian seseorang dengan memperhitungkan usia, jenis kelamin, dan empat penyakit utama yakni hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit jantung.
"Risiko meninggal akibat Covid-19 jelas tergantung pada gaya hidup Anda dan penyakit yang terkait dengannya," kata Bandosz, dikutip dari Daily Star, Rabu (13/5/2020).
"Penyakit itu termasuk obesitas, diabetes, hipertensi, dan komplikasinya. Hubungan ini sangat kuat."
Sebagai gambaran, apabila kita memasukan data pria berusia 50 tahun dengan masalah penyakit jantung, kalkulator virus corona akan menunjukan risiko kematian mencapai 6,36%.
Baca Juga: Anak-anak Pasien Covid-19 Bisa Sama Parahnya dengan Kelompok Usia Lain
Sementara wanita dengan indikator serupa, menunjukan hasil yang lebih baik. Risiko kematiannya hanya mencapai angka sekitar tiga persen.
Kekinian, kalkulator virus corona itu belum memiliki bukti kuat apakah bisa memprediksi risiko kematian akibat Covid-19 secara akurat. Bandosz akan terus memperbaharui programnya.
"Ini merupakan versi awal dari model dan itu akan diperbarui secara berkala," tandasnya.