Suara.com - Ahmad Rianda tak mampu menyembunyikan kesedihannya. Pasalnya, tiga orang sepupunya menjadi korban dalam kebakaran di kapal tanker MT Jag Leela pada Senin (11/5/2020) pagi di Pelabuhan Belawan Medan.
Dua orang sepupu dari Ahmad Rianda, yakni Muhammad Nur Kasim Siregar (35) dan Bakhtiar Asnawi Siregar (28) meninggal dunia dalam insiden itu. Sementara Dahrul Daim Siregar (30) masih dirawat di rumah sakit.
“Sudah positif itu keluarga kita, setelah kita lihat dari data, pakaian, ciri gigi yang ada sela-selanya, celana dalam, mereka suka pakai seperti itu,” kata Ahmad di RS Bhayangkara Medan sebagaimana dilansir Kabarmedan.com (jaringan Suara.com), Selasa (12/5/2020).
Ia mengaku, 9 tahun lalu dirinya juga bekerja di tempat yang sama dengan mendiang Nur Kasim. Lalu diikuti adiknya bernama Bakhtiar sekitar 2-3 tahun yang lalu.
Baca Juga: Kapal Tanker Terbakar di Belawan Tewaskan 7 Orang, Polisi Periksa 12 Orang
“Mereka subkontraktor. Keahliannya sebagai teknisi bagian perbaikan. Memang semua pekerjaannya ngelas di situ," ungkapnya.
Ia berharap, jenazah korban dapat segera dibawa untuk dikebumikan di Kampung Sipirok, Desa Kota Rantang, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
“Mau ditunggu buat apalagi. Kan udah lama, semalam kejadiannya,” katanya.
Menurut dia, bekerja di bagian docking kapal sangat berbahaya. Hal itu pula yang membuatnya memilih mengundurkan diri.
“Pekerjaannya macam-macam. Kadang mengganti pipa, pelat, mengelas tangki, dan pekerjaan perbaikan bagian kapal. Aku mundur, mau dibayar berapa pun aku gak mau kerja gitu lagi," cetusnya.
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Kapal Tanker di Belawan Medan Jadi 7 Orang
Ia menduga insiden kebakaran kapal karena ada kelalaian saat proses docking. Saat proses docking semestinya kapal dalam keadaan steril.
Selain itu, katanya, muatan tangki harus kosong dan lainnya.Namun, diduga kapal tidak steril atau masih mengandung muatan saat docking.
“Sebenarnya karena kita kadang safety kurang. Saat kita mau bekerja, apa memotong tangki, mengelas, bakal menimbulkan ledakan atau tidak, kenapa dikerjai? Kelalaian orang safety berarti,” ujarnya.
Sementara adik perempuan korban bernama Tina Siregar (26) mengatakan, abangnya Dahrul selamat karena saat pertama terdengar ledakan kebakaran belum turun ke kapal.
Korban tewas kebakaran seluruhnya dievakuasi ke RS Bhayangkara. Jumlahnya saat ini ada 7 orang. Dua di antaranya adalah abang Tina. Jasad abangnya sudah dalam keadaan sulit dikenali.
“Tinggal giginya yang tersisa bisa ditandai. Kami sekeluarga giginya jarang-jarang,” ungkap Tina.
Karena sudah berhasil dikenali, ia telah diberitahu jika jasad keduanya akan diserahkan ke mereka Selasa sore kemarin.