Suara.com - Petugas tiket di stasiun Victoria, London, Belly Mujinga, meninggal karena terinfeksi virus corona setelah diludahi oleh pria asing pada Maret lalu.
Mujinga dirawat di rumah sakit sejak 2 April, lalu meninggal tiga hari kemudian. Disebutkan, perempuan ini juga memilki riwayat penyakit pernapasan.
Menyadur BBC, pertemuan Munjinga dan pria asing ini terjadi pada 22 Maret lalu. Saat itu, si pria tiba-tiba mendekati Mujinga dan rekannya yang tengah bekerja.
Pria tersebut lantas melantarkan pertanyaan tentang apa yang sedang dilakukan Mujinga di stasiun, berdasarkan penuturan suami Mujinga, Lusamba Gode Katalay.
Baca Juga: Bali Masih Jadi Primadona Usai Pandemi
"Dia (Mujinga) menjawab dirinya sedang bekerja, dan si pria mengatakan ia terangkit virus lalu meludahi Mujinga," beber Katalay.
Katalay mengenang hari terakhir istrinya, di mana saat itu dia mencoba melakukan panggilan video. Namun sang istri tak kunjung menjawab.
"Saya pikir dia mungkin sedang tidur, tetapi dokter kemudian menelepon saya dan mengabarkan bahwa ia telah meninggal," katanya.
Pimpinan tempat Mujinga bekerja, Govia Thameslink Railway (GTR), mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kasus ini lebih lanjut.
"Keselamatn pelanggan dan staf kami, selalu menjadi perhatian dan kami akan mengikuti saran dari pemerintah terkait hal ini," kata Angie Doll.
Baca Juga: Waspada! Jelang Lebaran Komplotan Begal Teror Sejumlah Pedagang di Sragen
Mujinga merupakan satu di antara banyaknya perkerja yang kehilangan nyawa karena virus corona. Disebutkan, sejumlah 42 pekerja Transport for London dan 10 staf Network Rail meninggal setelah terjangkit Covid-19.