Di sini, selain orang Kampung Akurium tidak bisa masuk. Jadi tamu yang kami enggak kenal enggak boleh masuk. Gojek dan Grab juga sama, tunggu di luar," katanya.
Bingung dengan pemerintah
Selama pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia kerap memunculkan narasi yang terkesan santai. Misalnya saja, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang pernah menyebut penggunaan masker hanya diperuntukan bagi orang yang sakit saja.
Tak berselang lama, semenjak Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus corona sebagai pandemi global, pemerintah langsung mewajibkan seluruh masyarakat menggunakan masker setiap berpergian ke luar rumah.
Baca Juga: Juru Bicara Vladimir Putin Dirawat, Positif Terjangkit Corona
Hal semacam itulah yang sempat mengendurkan pola sehat masyarakat Kampung Akuarium. Dikatakan Topaz, statmen yang dikeluarkan pemerintah --ditambah pemberitaan di media massa-- membuat warganya sempat mengangap santai akan bahaya virus corona.
"Kalau untuk itu mungkin ke disiplin warga di sini ya. Maksudnya bener-bener gitu. sebenarnya rancu juga sih sekarang, baru dua hari tiga hari ini. Karena pemerintah pusat baru bilang kemarin bilang begitu, warga jadi kendor juga, udah mulai bebas pakai masker, jadi gara-gara TV dan ucapan pemerintah yang terlalu santai. Tapi warga kami masih tertib," tegas Topaz.
Pada tanggal 30 April 2020, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar rapid tes -uji cepat- secara massal di Kampung Akuarium. Sebanyak 229 warga kampung Akuarium ikut dan dinyatakan negatif Covid-19.
"Kemarin pas tanggal 30 april Alhamdulillah sudah dilaksanakan rapid test dari Pemprov DKI sekitar 299 orang yang ikut negatif," tutup Topaz.
Baca Juga: Bantu Perangi Corona, Bek Muda Persebaya Lelang Jersey Spesialnya