Suara.com - Setelah melonggarkan lockdown beberapa waktu lalu, pemerintah Lebanon kembali memutuskan untuk kembali melakukan lockdown. Lockdown yang akan dimulai pada Rabu (13/5/2020) malam, rencananya berlangsung selama empat hari.
Langkah tersebut diambil pemerintah Lebanon untuk menangkal gelombang kedua penyebaran virus corona di negara itu.
Sebagaimana diketahui, pemerintah Lebanon melakukan lockdown sejak pertengahan Maret 2020 menyusul penyebaran wabah virus corona yang telah menjangkiti 870 orang dan menewaskan 26 orang.
Pekan lalu, pemerintah memutuskan untuk melonggarkan lockdown secara bertahap dan kembali memutar roda perekonomian. Rumah makan, salon rambut, usaha konstruksi dan lainnya diperbolehkan beraktivitas.
Baca Juga: 5.303 Orang Positif Corona di Jakarta, 426 Pasien Sembuh Hari Ini
Namun rasa lega yang dirasakan rakyat Lebanon segera berakhir. Selasa (12/5/2020), kabinet sepakat kembali melakukan lockdown, tak sampai sebulan setelah mereka bangga berhasil menekan penyebaran COVID-19.
"Prestasi ini berisiko runtuh, karena beberapa orang tidak mematuhi pedoman," kata Perdana Menteri Hassan Diab seperti dikutip Reuters.
Sementara itu, Menteri Informasi Lebanon Manal Abdel Samad mengatakan penutupan empat hari tidak termasuk toko kebutuhan pokok dan juga apotek.
Empat hari tersebut juga akan dimanfaatkan untuk melakukan tes terhadap warga secara massif.
Menanggapi situasi terkini, pemerintah Lebanon disebut Samad akan mengevaluasi kembali rencana pelonggaran lima tahap yang semula ditetapkan untuk membangun kembali perekonomian negara itu.
Baca Juga: Rencana Pelonggaran PSBB Juli 2020, Gugus Tugas: Harus Hati-hati
Sementara itu, setelah dua bulan, Bandara Beirut diputuskan tetap ditutup. Penerbangan hanya diperbolehkan untuk memulangkan ribuan pekerja asing.