Suara.com - Seorang warganet pengguna Facebook curhat di media sosial jika dirinya sedang mengalami kesusahan karena terdampak virus corona. Namun, bukannya mendapat simpati, ia justru dikecam oleh warganet lain hingga trending di Twitter.
Pasalnya, ia mengaku memiliki gaji Rp 20 juta per bulan. Namun, lantaran wabah virus corona, gajinya dipotong menjadi Rp 10 juta per bulan.
Ia juga bercerita jika dirinya kesusahan akibat gajinya dipotong. Oleh sebab itu, ia berinisiatif meminta bantuan sosial (bansos) kepada pemerintah setempat.
"Sedikit curhat, saya seorang karyawan swasta di Jakarta, gaji saya [Rp] 20 juta per bulan tapi setelah COVID-19 ini saya hanya digaji separuh, hanya sekitar [Rp] 10 juta per bulan. Saya mohon bantuan dari pemerintah untuk makan anak dan istri," tulisnya via Facebook.
Baca Juga: Anak Okan Cornelius Tinggal Bersama Viviane Usai Diduga Alami Kekerasan
Pengguna Facebook bernama Ayat Dhoif itu mengatakan gajinya habis untuk membayar cicilan hutang. Pasalnya, ia memiliki cicilan mobil sebesar Rp 4,5 juta per bulan dan cicilan rumah sebesar Rp 5 juta per bulan.
Alhasil, dengan kondisi gaji yang dipotong, ia hanya memiliki sisa uang sebanyak Rp 500 ribu. Ia pun menceritakan hal itu lewat grup Facebook bernama Pondok Gede.
Namun, alih-alih memperoleh simpati dari warganet. Ia justru dikecam habis-habisan lintas platform mulai dari Facebook, Instagram, hingga Twitter.
"Mohon pemerintah perhatikan kami rakyat kecil yang sampai saat ini belum dapat bansosnya, terima kasih," katanya.
Banyak yang merasa tak terima dengan pengakuan pria tersebut lantaran gajinya dinilai masih mencukupi untuk hidup. Warganet juga merasa tidak terima karena ia mengaku sebagai rakyat kecil.
Baca Juga: Filipina Akan Perpanjang Lockdown Hingga 9 Minggu, Lebih Lama Dari Wuhan
"Gaji Rp 20 juta dibilang kecil. Sebenarnya bukan gajinya yang sedikit, tapi hatinya yang sempit hingga untuk bersyukur saja terasa sulit. Astaghfirullah hal adzim," tulis akun Twitter @windiseptiana11.