Suara.com - Pemerintah China dikabarkan bakal melakukan tes virus Corona kepada semua warga Wuhan yang berjumlah sekitar 11 juta orang. Langkah tersebut dinilai penting oleh pemerintah untuk mengantisipasi gelombang kedua pandemi Covid-19.
Pengujian Covid-19 bagi warga Wuhan tersebut akan menggunakan metode nucleic acid test (NAT) dengan estimasi 10 hari kerja. Setiap kabupaten pun telah diminta untuk menyerahkan rencana pengujian terperinci pada Selasa (12/5/2020).
"Kita harus dengan tegas mewaspadai risiko kemunculan kembali (virus Corona)," kata otoritas kesehatan Wuhan seperti dikutip The Telegraph, Selasa (12/5/2020).
Sebagaimana diketahui, Wuhan tercatat sebagai tempat munculnya virus corona pertama kali. Dengan penanganan yang dilakukan pemerintah China, penyebaran virus corona di kota Wuhan perlahan-lahan berhasil ditekan ke angka paling rendah.
Baca Juga: BP2MI Janji Bakal Tindak Tegas Perusahaan 14 ABK Kapal China
Sejak 3 April, Wuhan bahkan tak lagi mencatatkan kasus infeksi baru dan sempat diklaim bebas Covid-19 setelah pasien terakhir di pulangkan pada Minggu, 26 April lalu.
Namun, berselang 35 hari sejak 3 April, salah satu kota terpadat di China itu kembali mencatatkan kasus infeksi Covid-19. Pada 7 Mei, 11 orang dinyatakan positif virus corona.
Pada Senin (11/5/2020), otoritas kota Wuhan kembali melaporkan kasus baru infeksi virus Corona. Lima orang, yang tinggal di kluster atau pemukiman yang sama, dikabarkan positif Covid-19.
The Telegraph melaporkan, semua kasus baru virus corona di Wuhan diklasifikasikan sebagai pasien tanpa gejala dan ditakutkan menulari orang lain tanpa menunjukan tanda-tanda klinis.
Fakta tersebut membuat pemerintah China kembali meningkatkan kewaspadaan akan ancaman gelombang kedua wabah virus corona di Wuhan yang mungkin saja terjadi.
Baca Juga: Amerika Serikat Tuduh China Retas Penelitian Vaksin Covid-19
Sejak kebijakan lockdown di cabut pada 8 April 2020, otoritas kesehatan China terus memonitor pergerakan warga Wuhan. Sejauh ini, sebanyak 47 ribu orang telah menjalani tes.
Merujuk data Worldometers.info, Selasa (12/5/2020), China secara keseluruhan mencatatkan 82.919 kasus positif dengan jumlah korban meninggal menembus angka 4.633 orang.