Fauci: Diputarnya Roda Ekonomi Terlalu Dini Akan Picu Kematian Sia-sia

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 12 Mei 2020 | 18:19 WIB
Fauci: Diputarnya Roda Ekonomi Terlalu Dini Akan Picu Kematian Sia-sia
Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli penyakit menular sekaligus pemimpin gugus tugas penangangan virus corona COVID-19 Gedung Putih, Dr. Anthony Fauci, berpendapat pelonggaran lockdown dan diputarnya roda ekonomi terlalu dini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian sia-sia.

Pendapat tersebut akan diutarakan oleh Fauci di depan Senat. Menurut jadwal, Fauci akan bersaksi dihadapan Komite Pendidikan Kesehatan, Tenaga Kerja dan Pensiun pada Selasa (12/5/2020).

Ini merupakan pertama kalinya Fauci berhadapan dengan anggota kongres sejak Presiden AS Donald Trump menyatakan status darurat corona.

"Jika kita tidak mengikuti poin-poin pengecekan dalam pedoman 'Open America Again', maka seluruh negeri terancam penyebaran wabah," tulis Fauci dalam surel kepada The Times seperti dikutip Business Insider.

Baca Juga: Kakek Sadis Pembunuh Pasutri, Korban Tewas Dilinggis saat Lampu Dimatikan

Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci berbicara di samping Presiden Donald Trump dalam jumpa pers tentang Covid-19 di Gedung Putih, Washington DC, AS, Jumat (20/3/2020). [AFP/Jim Watson]
Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci berbicara di samping Presiden Donald Trump dalam jumpa pers tentang Covid-19 di Gedung Putih, Washington DC, AS, Jumat (20/3/2020). [AFP/Jim Watson]

"Ini tak hanya mengakibatkan penderitaan dan kematian yang sia-sia, tapi juga membuat kondisi jauh dari kata normal yang diinginkan saat ini."

Amerika Serikat saat ini masih mengisi daftar teratas negara dengan korban virus corona COVID-19 terbanyak di dunia. Berdasarkan data worldometers.info, warga AS yang terjangkit virus corona saat ini berjumlah 1.385.893. Sementara angka kematian, per Selasa (12/5/2020) mencapai 81.796 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI