Suara.com - Pemerintah Jepang berencana untuk menyetujui uci coba kit antigen virus corona pertamanya pada hari Rabu (13/5) besok, untuk meningkatkan jumlah tes diagnostik yang tersedia.
Pengujian tersebut tidak lain dalam rangka upaya menanggulangi virus corona covid-19.
Fujirebio, anak perusahaan penyedia layanan uji diagnostik dan laboratorium Jepang Miraca Holdings, bulan lalu mengajukan permohonan persetujuan pemerintah untuk kit antigennya.
Tes antigen memindai protein yang ditemukan di dalam virus, dan biasanya sampel diambil dari rongga hidung menggunakan alat swabs.
Baca Juga: Juli, Jepang Mulai Uji Klinis Vaksin Covid-19
Tes tersebut dapat mendeteksi virus dengan cepat tetapi memiliki tingkat kegagalan yang tinggi daripada tes PCR yang dominan saat ini.
"Sulit untuk melacak semua orang yang terinfeksi dengan tes PCR sendirian. Kami akan mencoba dan memahami situasi infeksi dengan berbagai langkah seperti tes antigen dan tes antibodi." ujar Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga dikutip dari Reuters.
Menyadur dari Reuters, Jepang telah melaporkan sekitar 16.680 postif Covid-19, termasuk 712 dari kapal pesiar yang sebelumnya dikarantina di Yokohama, dan terdapat 670 kematian hingga saat ini.
Penghitungan tersebut relatif rendah mengingat populasi penduduk Jepang sekitar 126 juta.
Meski demikian, kritikus mengatakan rendahnya tingkat pengujian membuat sulit untuk melacak penularan virus.
Baca Juga: Kegagalan di Tahun 2005, Momen Tak Terlupakan Si Jepang Bersama Persija
Menurut data dari panel ahli medis, Jepang telah melakukan 188 tes PCR per 100.000 orang, lebih sedikit dibandingkan Italia sebanyak 3.159 dan Jerman 3.044.