Suara.com - Seorang perwira polisi Port Barre, Inggris harus menghadapi tuduhan pemerkosaan tingkat tiga.
Tuduhan tersebut dilayangkan oleh seorang wanita yang dipaksa untuk hubungan seks sebagai ganti atas 'tilang' yang diberikan sang polisi.
Menurut rilis departemen kepolisian setempat, petugas Darwin Fontenot, mengaku berhubungan seks dengan wanita tersebut. Insiden tersebut terjadi pada bulan Maret.
Suara.com menyadur The Adviser, Deputi mendakwa Fontenot melakukan penyimpangan dan pemerkosaan tingkat tiga, yang didefinisikan sebagai aktivitas seksual antara seorang tokoh otoritas dan seseorang yang ditahan.
Baca Juga: DOR DOR! Polisi Baku Tembak dengan Pengedar Narkoba di Apartemen Surabaya
"Publik memegang penegakan hukum dengan standar tinggi dan saya juga demikian. Apakah interaksi seksual itu konsensual atau tidak, itu tidak membenarkannya. Saya tidak akan mentolerir perilaku tidak profesional semacam itu dari petugas polisi kami." ujar Kepala Polisi Port Barre, Deon Boudreax dalam sebuah pernyataan dikutip dari The Adviser.
Deon Boudreax mengatakan, dia menerima laporan pada 27 April dari kantor St. Bernard Sheriff tentang keluhan dari seorang wanita di Chalmette yang menuduh Fontenot memaksa untuk berhubungan seks setelah menghentikannya karena 'ngebut' pada 10 Maret.
Menurut departemen kepolisian Port Barre, wanita itu melakukan pelanggaran dan selama diberhentikan, petugas Polisi tersebut menawarkan keringanan hukuman dengan imbalan hubungan seks.
Dalam rilis tersebut juga menyebutkan, wanita itu mengatakan dia dan Fontenot 'terlibat dalam aktivitas seksual'.
Selama investigasi, petugas polisi tersebut juga mengakui telah berhubungan seks dengan wanita yang mengadukannya.
Baca Juga: Dilaporkan Luhut, Polisi Masih Pikir-pikir Periksa Said Didu di Rumahnya
"Ketika saya berbicara dengan Fontenot, dia mengakui dia melakukan aktivitas seksual dengan pengadu tetapi menyatakan keduanya bertemu setelah dia tidak bertugas. Bahkan ketika dia sedang tidak bertugas, itu tidak membuatnya benar." kata Boudreaux dalam emailnya Sabtu.
"Ini adalah hari yang menyedihkan ketika kita harus menangkap salah satu dari kita sendiri, tetapi salah tetap salah. Petugas kepolisian dipercaya dengan kekuatan dan tanggung jawab besar untuk melakukan apa yang benar dan menjadi penengah antara benar dan salah. Kepercayaan itu ternoda ketika petugas tidak profesional." kata Bodreaux.
Fontenot kemudian dibebaskan dengan jaminan pada hari Sabtu (09/05). Kepala Polisi, Boudreaux mengatakan dia diberikan 'cuti administratif hingga diberhentikan'.