Survei SMRC: Warga Menilai Bansos Virus Corona Tak Tepat Sasaran

Selasa, 12 Mei 2020 | 13:42 WIB
Survei SMRC: Warga Menilai Bansos Virus Corona Tak Tepat Sasaran
Pembagian bansos. (BeritaJatim)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebanyakan masyarakat menilai bantuan sosial virus corona dari pemerintah tidak tepat sasaran. Jumlahnya sampai 49 persen masyarakat.

Sementara yang menyatakan bantuan sosial itu belum mencapai sasaran. Sementara yang menilai sudah mencapai sasaran lebih sedikit, hanya 37 persen.

Temuan itu disampaikan Sirojudin Abbas, Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dalam rilis survei “Wabah Covid-19: Efektivitas Bantuan Sosial” yang dirilis secara online pada 12 Mei 2020.

Survei opini publik nasional tersebut dilakukan melalui telepon pada 5-6 Mei 2020 dengan melibatkan 1235 responden dengan margin of error 2,9 persen.

Baca Juga: Ilmuwan Inggris Sebut Mutasi Virus Corona Hambat Penelitian Vaksin dan Obat

“Ini mengkhawatirkan. Mengingat besarnya dana yang dikucurkan pemerintah hanya akan berarti bila bisa menjangkau masyarakat yang membutuhkan dalam kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan,” Kata Abas.

Bantuan tersebut dianggap tidak tepat sasaran karena warga melihat ada warga lain yang berhak tapi belum menerima bantuan (60 persen) dan bansos diberikan kepada yang tidak berhak (29 persen).

Warga yang layak menerima bansos adalah 34 persen. Mereka adalah yang berada di bawah garis kemiskinan (9,41 persen) hingga yang berada sedikit di atas garis kemiskinan sebanyak 24.97 persen merujuk pada data Susenas BPS 2019. Sedangkan menurut temuan penelitian ini baru 21 persen warga yang menyatakan sudah menerima. Berarti masih ada 13 persen yang belum menerima, atau sekitar 35 juta orang dari populasi nasional 2020 yang diproyeksikan 271 juta jiwa.

“Kalau kita bandingkan data tersebut, bisa disimpulkan masih ada 13 persen warga yang mendesak dibantu tapi belum menerima bantuan,” ujar Abas.

“Ini persoalan serius, karena mereka yang tak menerima bantuan bisa kelaparan, tak mampu berobat, tak mampu bayar kontrakan, dan persoalan-persoalan mendesak lainnya.” tambah Abas.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Tak Pangkas Tunjangan Tenaga Medis Corona

Bantuan yang diberikan pun bisa tidak sepenuhnya diperoleh. Mayoritas (55 persen) warga yang sudah menerima bansos, menyatakan hanya menerima sembako saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI