"Tapi seperti yang kita tahu, tidak butuh waktu lama (bagi virus Corona, Red) untuk mengakar di antara orang miskin, dan di situlah sebagian besar pandemi tertarik."
Dalam sejarah umat manusia melawan pandemi, LA Times melaporkan bahwa orang-orang kaya selalu punya amunisi lebih untuk terhindar atau menyelamatkan diri dari penyakit.
Saat epidemi kolera menghantam dunia di awal abad ke-19, Rusia memutuskan mengunci lingkungan kelas bawah di kota St. Petersburg, di mana kebijakan itu menimbulkan kemarahan warga kelas bawah.
Sama halnya dengan Nazi di tahun 1930-an. Demi mencegah penyebaran penyakit tifus, kelompok pimpinan Adolf Hitler itu mengisolasi orang Yahudi ke Ghetto seraya membiarkan mereka mati terinfeksi.
Baca Juga: Peneliti Duga Virus HEV Tikus Sudah Ada Sejak Lama, ini Saran Pencegahannya
Namun, apa yang terjadi pada pandemi virus Corona berlangsung terbalik. Orang-orang kaya lebih dulu terinfeksi, dan si miskin pada akhirnya tak jua punya kekuatan untuk membatasi penyebaran virus.
Kronologi penyebaran virus Corona di India bisa menjadi gambaraan bahwa orang miskin tak punya kekuatan seperti yang dilakukan orang-orang kaya dalam membendung pandemi pada masa silam.
Kasus pertama infeksi Covid-19 di India terdeteksi pada Januari saat seorang mahasiswa kedokteran kelas menengah memutuskan pulang setelah mengenyam studi di Wuhan, China.
Saat itu, pemerintah India hanya melakukan pengujian pada masyarakat yang memiliki riwayat perjalanan. Kehidupan sehari-hari tetap berlangsung.
Para pelayan, pengemudi, buruh yang mencari nafkah di pusat-pusat kota tak memiliki kendali untuk menjaga jarak dengan orang-orang kelas menengah ke atas.
Baca Juga: Klaster Klab Malam Korsel: Pria Positif Corona Berpesta Bareng 7.200 Orang
Mereka pulang menggunakan transportasi umum dan berdesak-desakan di kereta sebelum akhirnya kembali kepada keluarganya di daerah-daerah penyangga.