Suara.com - Seorang warga di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang berprofesi sebagai petani, Alimin Ditung (54), warga Dusun Pangajiang, Desa Parigi, Kecamatan Tinggimoncong mengembalikan bantuan sembako dari pemerintah.
Ia mengembalikan sembako tersebut lantaran merasa masih ada warga lainnya yang lebih membutuhkan bantuan itu dibanding dirinya. Alimin dengan senang hati mengembalikan bantuan sembako yang diterimanya kepada pemerintah dusun dan tim verifikasi.
Alimin bersyukur dengan bantuan yang diterimanya, akan tetapi dirinya merasa masih banyak masyarakat lain yang lebih membutuhkan.
“Alhamdulillah karena masih diberikan rezeki, biarpun saya miskin tapi masih banyak orang dibawah saya, jadi saya terima dulu bantuannya, baru kembalikan saat itu juga untuk kasih orang yang lebih di bawahku,” ungkapnya sebagaimana dilansir Terkini.id (jaringan Suara.com).
Baca Juga: Diduga Sembunyikan Paket Sembako Bansos Corona, PNS Sukabumi Dipolisikan
Diketahui, lelaki yang kesehariannya bekerja sebagai petani itu tidak mendapatkan satu jenis bantuan apapun selain sembako pemerintah yang dikembalikannya, tetapi sifat mulia dan keihlasannya mampu menjadi contoh bagi masyarakat lain.
“Berterima kasih sekali karena masih dikasih rejeki, tapi menurutku masih banyak orang di bawah saya, insyaallah untuk kebutuhan sehari-hari saya masih bisa,” kata Alimin.
Sementara itu, Kepala Dusun Pangajian Desa Parigi, Kecamatan Tinggimoncong, Aruna Tahir, mengaku kaget yang sementara melakukan door to door dalam pendistribusian paket.
Menurutnya, saat tiba di rumah Alimin bersama tim verifikasi, Alimin tetap menerima, namun setelah itu diserahkan kembali kepada tim.
“Terus terang kami kaget dan tidak menyangka masyarakat yang menurut kami sangat sederhana dan memang layak itu dengan ikhlas mau memberikan bantuannya kepada orang lain, dia dengan sopan menerima setelah itu langsung mengembalikan ke kami dengan sangat sadar,” katanya.
Baca Juga: Kehabisan Bekal dan Uang, Ojol Ini Beri Gratis Ongkir Sembako ke Mahasiswa
Terkait bantuan yang diserahkan kembali itu, Aruna Tahir memberikan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan yakni seorang janda yang tinggal bersama anaknya dan tidak terdata karena KK masih menggunakan KK Kendari (mantan suaminya).