Hari Pertama PSBB Palangkaraya, Petugas Malah Kebingungan, Kok Bisa?

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 12 Mei 2020 | 04:49 WIB
Hari Pertama PSBB Palangkaraya, Petugas Malah Kebingungan, Kok Bisa?
Kapolresta Palangka Raya, Kalimantan Tengah Dwi Tunggal Jaladri (kiri) memeriksa salah seorang pengendara yang tidak menggunakan masker dan meminta KTP elektroniknya saat melintas di Jalan S Parman, Senin (11/5/2020). ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolresta Palangka Raya, Kalimantan Tengah Kombes Dwi Tunggal Jaladri mengatakan di hari pertama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) petugas yang berjaga di cek poin mengalami kebingungan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

"Kebingungan ini terutama dalam pelaksanaan cara bertindak. Kedepan akan dilakukan perbaikan mengenai hal tersebut," katanya saat melakukan pemantauan PSBB di Jalan S Parman Palangka Raya, Senin (11/5).

Kebingungan yang dimaksud, seperti dalam hal penahanan KTP elektronik milik warga yang melakukan pelanggaran sistem PSBB berdasarkan Peraturan Wali Kota (Perwali).

Dalam pelaksanaannya, petugas di lapangan belum memiliki tanda terima yang tidak disiapkan. Maka dari itu pihaknya mengalami kebingungan mengenai hal tersebut, untuk menerapkan pemberian sanksi kepada masyarakat yang melanggar.

Baca Juga: Aktivitas Pasar Tumpah di Palangkaraya Tetap Berjalan

"Sesuai aturan kami tidak bisa menahan KTP, maka dari itu harus ada kerja sama dengan instansi terkait lain. Berikan surat tugas sama-sama, agar pelaksanaannya berjalan dengan baik," tuturnya.

Di hari pertama PSBB ini, masih banyak kedapatan warga yang melintas di cek poin tidak menggunakan masker. Masyarakat yang tidak menggunakan masker, kebanyakan diberikan arahan oleh petugas yang saat itu bertugas di pos tersebut.

Tidak hanya itu, petugas juga ada yang menyuruh pulang dan menahan KTP-nya dan diambil kembali ke pos setempat, setelah disuruh mengambil maskernya di rumah sendiri.

"PSBB ini sebenarnya bertujuan untuk memutus penyebaran mata rantai wabah COVID-19 yang ada di kota Palangka Raya, dengan cara seperti ini semoga bisa efektif sehingga peningkatan wabah tersebut bisa menurun," ungkapnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah ruas jalan menuju kawasan bundaran besar dilakukan penutupan. Sehingga pengendara yang melintas di tengah alun-alun kota tersebut terpaksa harus memutar sesuai rute yang sudah ditentukan oleh petugas selama dua pekan saat PSBB tersebut.

Baca Juga: Jurnalis Asing Mongabay Ditangkap dan Ditahan di Penjara Palangkaraya

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI