Cerita Ibu Lesmana, Anaknya Tewas Salah Sasaran Tawuran Antarkampung

Senin, 11 Mei 2020 | 21:16 WIB
Cerita Ibu Lesmana, Anaknya Tewas Salah Sasaran Tawuran Antarkampung
Nunung Lesmana (38), ibu dari Dharma Lesmana pemuda 16 tahun yang tewas dalam tawuran di depan Masjid At-Takwa, Kampung Wadasari, Pondok Aren, Tangerang Selatan masih tak percaya anaknya telah tiada. [Suara.com/Stephanus Aranditio]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nunung Lesmana (38), ibu dari Dharma Lesmana pemuda 16 tahun yang tewas dalam tawuran di depan Masjid At-Takwa, Kampung Wadasari, Pondok Aren, Tangerang Selatan masih tak percaya anaknya telah tiada.

Nunung bercerita pada Minggu (3/5/2020) sekitar pukul 11.00 WIB, Dharma pamit main dari rumahnya di Jalan Abadi ke rumah temannya di Kampung Wedassari untuk ikut rombongan membangunkan sahur.

"Awalnya sih sebelum kejadian dia sempat mengantarkan makanan ke uwaknya yang lagi di Rumah Sakit Suyoto, dari situ dia pulang sekitar jam 11 malem dia kesini ganti motor buat main lagi," kata Nunung kepada Suara.com, Senin (11/5/2020).

Sebelum pamit, Nunung sama suaminya, Ahsan sempat melarang anaknya untuk pergi main, namun anaknya tetap ingin bermain malam itu.

Baca Juga: Waduh! Pemuda Sukabumi Tawuran Saat Ramadan, Ancam Warga yang Lagi Mengaji

"Saya sudah bilang di rumah saja, gak usah keluar, kalau enggak temenin uwaknya sono ke rumah sakit daripada keluyuran, terus katanya enggak," lanjutnya.

Karena memang sudah biasa main keluar malam bersama temannya yang di Kampung Wadassari itu, perasaan Nunung biasa saja tidak ada pikiran aneh saat Dharma pamit.

Namun saat tengah sahur di rumah, satu rumah Nunung langsung terkejut mendengar teman Dharma tergesa-gesa mengetuk pintu rumah dan mengabarkan anaknya masuk rumah sakit.

"Dia bilang 'Dharma masuk rumah sakit,' 'kenapa?' 'habis dibacok' katanya sama orang, saya refleks langsung kesana, sampai disana keadaan Dharma udah kayak gitu, dia masih teriak merasakan sakit cuma enggak mengenali kami yang datang, mungkin pengaruh otaknya yang geger kali ya," ungkapnya.

Nunung mengakut sama sekali tidak tahu menahu permasalahan antara Kampung Pondok Kopi dan Kampung Wedassari yang tawuran pada malam itu, anaknya yang merupakan warga Jalan Abadi menjadi korban salah sasaran akibat pertikaian antara dua kampung ini.

Baca Juga: Bawa Sajam Buat Tawuran, Remaja Asal Sleman Ditangkap Polisi

"Kata orang memang kedua desa itu, Pondok Kopi sama Wadas itu memang musuh bebuyutan, saya juga baru tahu ini, udah lama tinggal di sini tapi baru tahu mereka itu saling bermusuhan antarkedua desa itu. memang suka tawuran juga, cuma anak saya kan enggak tahu menahu dia kan cuma main ke situ mau ikut bangunin sahur sama temennya, kagak pernah ikut rusuh begitu," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI