"Itu sejak akhir September 2019. Laskar berani hijrah kami ambil karena kata laskar itu berarti pejuang. Pejuang yang berani hijrah atas nama Allah. Misalnya, anak punk itu masuk dalam kategori pejuang hijrah," katanya menambahkan.
Suara.com pernah meliput kegiatan pengajian ini pada Kamis (16/6/2019) tahun lalu. Pendiri Komunitas Senter Depok Wirawan Yosh mengatakan, komunitas ini terbentuk pada 2010 silam dengan mengajak anak-anak punk untuk hijrah dan kembali ke jalan ilahi.
"Komunitas ini mengajak anak jalanan dan dibawa menuju jalan Tuhan dengan mendalami ilmu agama," kata pendiri Komunitas Senter Depok Wirawan Yosh, Kamis (16/5/2019) silam.
Dalam merealisasikan keinginan untuk mengajak anak punk belajar agama, diakui Wirawan, tidaklah mudah. Wirawan mengemukakan, perlu strategi khusus untuk menarik simpatik anak-anak punk agar mau datang berkumpul dan belajar agama.
Baca Juga: Salute Anak Punk Bagikan Takjil, Publik: Daripada YouTuber Konten Sampah
"Pertama, saya pakai metode sebar beras. Jadi, saya carter gerobak bakso dan saya panggil anak-anak itu. Terus mereka ngumpul di kelas dan saya panggil ustaz. Nah, mulailah mereka dikenalkan dengan agama perlahan-lahan," jelasnya.
Salah satu anak punk bernama Edo mengakui, kekinian hidupnya lebih tenang dan nyaman setelah mengikuti pengajian. Dia bercerita, awal mula mengikuti kegiatan ini lantaran ada ajakan makan bakso gratis.
Meski berawal dari hal sepele, namun berdampak pada perubahan dalam kehidupannya. Hal tersebut diakuinya setelah 10 tahun tidak menyentuh dan membaca Alquran.
"Pertama kali baca Alquran lagi ada rasa sedih. Saya nyesal kenapa dulu saya tinggalkan Al Quran," kata Edo.
Baca Juga: Viral Polsuska Todongkan Pistol ke Anak Punk, PT KAI: Itu Senjata Kejut