Akibat penyanderaan itu, Usman mengalami luka gores bagian telinga akibat senjata tajam. Sementara, Saenal mengalami luka sobek di kepala akibat parang.
Ketiga tetangganya itu dipaksa untuk masuk ke rumah dan diminta mengucapkan syahadat berulang-ulang sambil diancam senjata.
“Yang menyandera itu Darwis (kepala keluarga) dan semua anak-anak yang laki-laki. Kita sedang dalami siapa yang eksekusi korban,” ujar Kasubag Humas Polres Bantaeng Aipda Sandri Ershi kepada wartawan.
4. Anak gadis jadi korban
Baca Juga: Kakek 71 Tahun di Sorong Papua Sembuh dari Corona
Menurut informasi, di saat kejadian pembunuhan, satu keluarga tersebut sempat menghadang beberapa orang yang lewat di depan rumahnya lalu diminta untuk berzikir.
“Siapa yang paling banyak salahnya dalam berzikir maka dijadikan tumbal. Nah, anaknya yang perempuan paling banyak salahnya, makanya langsung digorok lehernya,” tulis Annisaa.
Korban (Rs) dibunuh pada Sabtu 9 Mei 2020 sekira pukul 11.00 WITA. Jasad korban dimakamkan Minggu pagi, setelah sebelumnya diotopsi di rumah sakit.
5. Polisi masih mendalami motif pembunuhan
Kasus pembunuhan ini masih diselidiki kepolisian. Polisi belum mengetahui motif dan pelaku yang mengeksekusi korban.
Baca Juga: COVID-19 dan Refleksi Diri
Dugaan awal, keluarga tersebut tega menghabisi nyawa anak gadisnya sendiri dengan sadis karena disinyalir mempraktekkan ilmu hitam.