Suara.com - Aksi penangkapan satu keluarga yang terdiri dari 14 orang di Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan berjalan dramatis. Sempat terjadi negosiasi hingga polisi akhirnya merangsek menangkap para pelaku hingga mendapati satu orang korban meninggal usai dibunuh.
Diketahui, satu orang korban tewas bernama Rosmini, perempuan 18 tahun. Aksi pembunuhan oleh satu keluarga itu diduga dilatarbelakangi 'siri' atau malu atas hubungan gelap sesama keluarga.
"Hasil sementara dari pemeriksaan bahwa korban dibunuh karena kasus siri. Korban diduga berhubungan badan dengan lelaki berinsial U yang merupakan sepupunya," kata Kapolres Bantaeng AKBP Wawan Sumantri sebagaimana dilansir Antara, Minggu (10/5/2020).
Dari keterangan diperoleh, insiden berdarah itu terjadi pada Sabtu (9/5/2020). Di mana dalam rumah korban ada 14 orang, terdiri dari ayah, ibu, saudara dan ipar serta korban. Sedangkan tiga lainnya masing-masing kerabatnya berinisal U, E, I.
Baca Juga: Drama Hubungan Gelap Berujung Pembunuhan di Bantaeng, 1 Keluarga Ditangkap
Sembilan lainnya adalah keluarga korban masing-masing berinisial DG (50) ayah korban, A (50) ibu korban, RD (30), HD (28), ND (21), AD (20), SD (14) adalah saudara, AJ (40) dan RA ipar korban. Sedangkan tiga lainnya adalah korban penyekapan oleh terduga pelaku saat berada di rumah korban.
Dari hasil olah TKP, korban meninggal dengan cara dipukuli kayu dan dibacok dengan golok, hingga korban berlumuran darah dan akhirnya tewas kehabisan darah.
Dua orang diduga menjadi eksekutor pembunuhan yakni kakak korban R (30) dan S (20).
Penangkapan Berjalan Dramatis
Pada Sabtu (9/5/2020), sekitar pukul 13.00 WITA laporan masuk di polsek setempat, ada warga di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Bantaeng, sedang mengamuk kesurupan di dalam rumah. Selanjutnya, Kapolsek Tompobulu bersama tim ke lokasi meminta orang di dalam rumah keluar, namun tidak ditanggapi.
Baca Juga: Pembunuhan Diduga untuk Pesugihan, 'Yang Zikirnya Salah Terus, Jadi Tumbal'
Karena tidak merespon bahkan terkesan melawan, polisi akhirnya menembakkan gas air mata ke jendela kaca rumah kayu panggung tersebut, peristiwa itu pun menjadi perhatian warga sekitar untuk melihat proses evakuasi. Penghuni rumah pun tidak bergeming dan tetap bertahan di dalam rumah.